Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan impor vaksin untuk manusia mengalami peningkatan signifikan di Maret 2021. Nilai impor mencapai US$ 178,7 juta atau naik 102,47% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 88,2 juta.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan impor vaksin ini ditujukan semuanya untuk manusia. Angka tersebut meningkat 1.526,55% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
"Impor vaksin untuk manusia sebesar US$ 178,7 juta, artinya naik 102,5% dari bulan lalu," kata Suhariyanto dalam video conference, Kamis (15/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Impor Kurma US$ 42 Juta Sampai Maret 2021 |
Jika dilihat secara kumulatif atau Januari-Maret 2021, Suhariyanto mengatakan nilai impor vaksin mencapai US$ 443,3 juta atau meningkat 1.315% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 31,33 juta.
"Bisa dipahami, ini vaksin keseluruhan, yang disampaikan itu keseluruhan," jelasnya.
Vaksin untuk manusia yang senilai US$ 178,7 juta di Maret 2021, jika dirinci paling banyak berasal dari China yaitu senilai US$ 172,1 juta. Selanjutnya ada Korea Selatan (Korsel) senilai US$ 4,6 juta, lalu Belgia senilai US$ 944.210, lalu Perancis senilai US$ 736.498.
Sedangkan impor sisanya berasal dari Belanda senilai US$ 160.560, Amerika Serikat (AS) senilai US$ 58.059, dan berasal dari Kanada senilai US$ 20.700. Sementara negara sisanya seperti India, Jerman, Uni Emirat Arab nihil.