Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta berhati-hati mengenai reshuffle. Jika benar, dirinya akan melakukan perombakan kabinet itu diharapkan tidak untuk mengakomodasi kepentingan politik.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menilai yang namanya reshuffle tentu dilakukan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Tapi jika perombakan itu dilakukan hanya untuk kepentingan politis maka akan menjadi bumerang buat Jokowi.
"Kalau perubahannya hanya sekedar mengakomodasi kepentingan apalagi hanya untuk memenuhi kepentingan politik ya ini justru lebih banyak negatifnya terhadap pemulihan ekonomi," katanya kepada detikcom, Jumat (16/4/2021).
Saat ini perekonomian Indonesia sendiri sedang terpuruk imbas pandemi virus Corona (COVID-19). Jadi, jika memang pemerintah benar-benar ingin fokus pada pemulihan ekonomi, reshuffle menjadi pilihan yang tepat, dengan catatan perombakan yang dilakukan sesuai kebutuhan di situasi pandemi.
"Ekonomi ini benar-benar butuh percepatan pengambilan kebijakan karena sudah hampir 1 tahun kita mengalami kontraksi. Jadi kalau ini nggak benar-benar tepat jadi kayak orang sakit, kalau tindakannya tidak tepat bisa berakibat justru fatal," jelas Enny.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah. Dia mengingatkan agar jangan sampai reshuffle dilakukan atas pertimbangan-pertimbangan politik dan semacamnya.
"Pertimbangan utamanya adalah bagaimana kita dalam kondisi sekarang ini kita bisa mengatasi pandemi ini dengan cepat, sehingga kita bisa melakukan pemulihan ekonomi nasional secara lebih cepat. Pertimbangan itu yang harus ditempatkan di atas segalanya," jelas Piter.
Dia yakin mantan Gubernur DKI Jakarta itu tahu apa yang paling dibutuhkannya sebagai kepala negara. Jika memang diperlukan, reshuffle akan menjadi strategi yang dilakukan Jokowi untuk mendukung tercapainya tujuannya.
"Kalau kita lagi main bola, kemudian nggak bikin bikin gol masa kita diam saja? upaya yang bisa dilakukan adalah mengganti pemain agar supaya bisa terjadi gol. Tapi apakah pergantian itu akan memastikan terjadi gol? ya nggak juga. Tetapi setidak-tidaknya upaya itu harusnya dilakukan agar kalau memang nggak gol-gol ya ganti dong pemainnya, ubah strategi," tambah Piter.
Simak Video "PDIP Sindir NasDem Tak Berani Out Padahal Dukung Antitesa Jokowi"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/dna)