Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ikut pelototi kenaikan harga sembako di bulan ramadhan tahun ini. Dari pantauan enam kantor wilayah (Kanwil) KPPU di seluruh provinsi, harga daging ayam dan daging sapi kompak mengalami kenaikan yang signifikan.
Bahkan, dari pantauan di Kanwil IV KPPU yang meliputi Provinsi Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT terpantau harga ayam potong alias ayam broiler meningkat paling tajam. Kenaikan dilaporkan mencapai 30%.
"Kanwil IV daging ayam potong broiler ini naik cukup signifikan. Naiknya, sampai mendekati 30%," ujar Deputi Kajian dan Advokasi Taufik Ariyanto, dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian kenaikan harga tertinggi juga terjadi di Kanwil V KPPU yang meliputi pulau Kalimantan tercatat harga cabai segala jenis naik mendekati 20%.
Lalu, di Kanwil VI KPPU yang meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua kenaikan harga sembako terpantau terjadi pada komoditas daging ayam, telur ayam, dan bawang merah.
"Di Kanwil VI kenaikan signifikan itu pada daging ayam, telur ayam dan bawang merah, naik dari 11-25%," papar Taufik.
Kemudian kenaikan harga juga terjadi di wilayah Kanwil I yang mengalami kenaikan adalah daging sapi dan cabai, kenaikannya mencapai 16%. Wilayah ini meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Barat.
Kemudian kenaikan sembako juga terpantau naik di wilayah Kanwil III atau wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Kenaikan terpantau terjadi pada komoditas daging ayam, telur ayam, dan daging sapi, kenaikannya mencapai 10-15%.
Baca juga: Perusahaan Sandiaga Didenda KPPU Rp 1 M |
Wakil Ketua KPPU Guntur Saragih mengatakan sejauh ini pihaknya belum melihat adanya pelanggaran persaingan usaha pada kenaikan harga yang terjadi di bulan ramadhan tahun ini. Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan.
"Jadi memang ini kalau ada kenaikan bukan karena adanya pelanggaran persaingan usaha, namun kami akan tetap memantau. Untuk masyarakat, dalam kondisi begini tidak usah melakukan pembelian yang berlebihan," ujar Guntur.
(hal/dna)