Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan pembiayaan koperasi sektor produksi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sudah mulai berjalan. Salah satu tujuan pembiayaan adalah memperkuat koperasi sektor pangan.
"Arahan presiden, kita ingin perkuat koperasi di sektor pangan, koperasi sektor riil. Ini bagian untuk memperkuat kedaulatan pangan kita," ujar Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).
Saat melakukan kunjungan ke Koperasi SAE Pujon, Malang, Jawa Timur, Teten menjelaskan koperasi tersebut akan menjadi pilot project modernisasi koperasi di sektor pangan. Namun untuk mewujudkannya diperlukan revitalisasi dan modernisasi produksi dengan ekosistem yang lebih kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berkomitmen bukan hanya membantu pembiayaan untuk modal kerja investasi tapi juga menajemen yang lebih modern," kata Teten.
Dalam rangka mewujudkan koperasi modern berbasis pangan, lanjut Teten, pemerintah menyediakan pembiayaan murah dan pendampingan. Dia menjelaskan, LPDB KUMKM akan menggelontorkan bantuan pembiayaan senilai Rp 12 miliar untuk koperasi agar terus tumbuh.
"Kita tidak ada hibah atau bantuan. Kita hanya menyediakan pembiayaan murah dan pendampingan. Kita design sebagai pebisnis. Hari ini kita berikan Rp 12 miliar. Kita lihat pengembangannya perlu diperkuat lagi," paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menambahkan penguatan permodalan melalui dana bergulir akan mulai dikucurkan hari ini. Menurutnya, pembiayaan tersebut akan digunakan untuk modal kerja serta peremajaan bibit sapi perah.
"Langsung cair karena untuk modal kerja dan peremajaan. Permodalan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pangan dan bibit yang unggul," pungkasnya.
Sebagai informasi, turut hadir bersama Menkop UKM Dirut LPDB-KUMKM Supomo, Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, Staf Khusus Menkop UKM Agus Santoso, Kadis Koperasi UKM Jatim Purnomo, Bupati Malang HM Sanusi, dan Ketua Koperasi SAE Pujon Abdi Suwasono.
(akn/hns)