Bisnis Ramadhan buat Cuan Mania: Bikin Hampers hingga Jual Takjil

Bisnis Ramadhan buat Cuan Mania: Bikin Hampers hingga Jual Takjil

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 20 Apr 2021 06:30 WIB
Hampers Lebaran
Ilustrasi/Foto: Istimewa
Jakarta -

Bisnis musiman menjamur di momen Ramadhan dan jelang Lebaran. Mulai dari jualan hampers, hingga takjil dadakan bisa jadi ladang rezeki tambahan.

Pakar Marketing, Yuswohady mengatakan bisnis hampers makanan akan sangat menjanjikan jelang Lebaran. Pasalnya, masyarakat dilarang mudik dan ekonomi sudah mulai pulih dari pandemi COVID-19 sehingga orang tak ragu belanja.

"Hampers akan happening dibanding yang lalu karena kita nggak boleh mudik kan berarti oleh-oleh dikirim ke kampung gitu. Saya prediksikan hampers ini akan lebih banyak peminatnya," kata Yuswohady kepada detikcom, Senin (19/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya berbisnis hampers Lebaran tak butuh modal yang besar karena penjual bisa menerapkan sistem pre order (PO), di mana baru membuatnya setelah ada pesanan. Anda bisa menawarkan kepada orang terdekat dan menjajakannya di media sosial.

"Kalau online atau menggunakan sosial media kan tinggal display-nya atau melalui pertemanan. Jadi modalnya bisa bervariasi, nggak begitu besar. Nggak perlu nyetok langsung banyak, jadi tergantung permintaan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Bagi yang memiliki modal pas-pasan dan tetap ingin berbisnis hampers, lebih baik kamu jadi reseller atau dropshipper. Dengan begitu tak perlu mengeluarkan modal dan hanya membantu promosikan jualan.

"Artinya barang tersebut tetap berada di produsen/penjual utamanya, sementara kita hanya membantu promosi dan penjualannya. Bila nanti ada yang berminat maka barang tersebut akan dikirimkan langsung oleh penjual utamanya," kata Yuswohady.

Selain hampers, bisnis takjil dadakan juga menjanjikan. Klik halaman selanjutnya.

Muslihatun, penjual takjil dadakan di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat mengaku bisa mendapat penghasilan hingga Rp 1 juta per hari dari jualan kolak seharga Rp 10.000/gelas.

"Bisa Rp 1 juta lebih lah sehari kalau dagangan habis semua. Saya bawa kolak ini 130-140 gelas/hari, biasanya habis sih," katanya saat ditemui detikcom di lapak dagangannya.

Muslihatun menyebut hanya berjualan takjil selama bulan Ramadhan setiap tahunnya. Sedangkan sehari-harinya dia berjualan ketoprak dan merupakan istri dari Ketua RT di kawasan Benhil.

"Saya (sehari-harinya) jualan ketoprak, suami saya RT," tuturnya

Pedagang lainnya, Endang mengaku pendapatannya maksimal Rp 600 ribu/hari dari berjualan gorengan. Dia membuka lapaknya di kawasan Benhil hanya pada saat Ramadhan, sedangkan sehari-harinya dia berjualan es kemasan.

"Sejak Corona ini paling Rp 500 ribu/hari, Rp 600 ribu lah maksimal (per hari). Tergantung dagangannya hari itu habis atau enggak," imbuhnya.

Pendapatannya itu diakui menurun dibanding dua tahun lalu yang bisa tembus jutaan rupiah. Selain karena ada pandemi COVID-19, pedagang yang berjualan gorengan juga bukan hanya dirinya.

"Jauh lebih ramai sebelum ada Corona. Itu bisa Rp 800 ribu sampai Rp 1 jutaan sehari," bebernya.


Hide Ads