UMKM Rempah Dinilai Bisa Sukses Ekspor Asal Perhatikan Kualitas

UMKM Rempah Dinilai Bisa Sukses Ekspor Asal Perhatikan Kualitas

Abu Ubaidillah - detikFinance
Selasa, 20 Apr 2021 16:45 WIB
Ice cube tray with herbs frozen in oil and fresh rosemary on grey background, flat lay
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menyatakan keyakinannya RI mampu mencetak 500.000 eksportir baru sampai tahun 2030. Berbagai sektor didorong untuk menjadi eksportir baru, tak terkecuali industri rempah-rempah.

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menyebut rempah-rempah dapat menjadi peluang ekspor karena Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah nomor satu di dunia. Tapi hal tersebut tak bisa jadi jaminan, sebab kualitasnya harus diperhatikan agar tidak kalah saing dengan negara lain.

"Ini sebenarnya adalah peluang bagi kita. Kalau kita bisa membuat rempah-rempah di Indonesia tidak hanya dari segi jumlah tapi lebih penting segi quality," ungkapnya dalam konferensi pers 500K Eksportir Baru: 'Memacu Ekspor UKM secara virtual, Selasa (20/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Irwan, jika kualitas rempah-rempahnya kurang bagus, maka itu tidak efisien. Ia mencontohkan jika membeli durian di Indonesia pasti masyarakat mencoba dulu duriannya enak dan manis atau tidak, berbeda dengan membeli durian dari Thailand dan Malaysia masyarakat akan mendapat kualitas yang sama, mulai dari rasa, bau.

Irwan mengatakan untuk mendapatkan produk rempah-rempah dengan kualitas yang baik, maka perlu mengembangkan atau mencari bibit tanaman yang baik pula. Sehingga ketika dikerjakan oleh petani hasilnya bisa lebih maksimal.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini dibudidayain betul, dicari pembibitannya, disilang-silangkan sampai ketemu bibit yang baik," lanjutnya.

Irwan menjelaskan jika rempah-rempahnya bagus (yang berasal dari bibit unggul), maka Indonesia akan mudah melakukan ekspor. Namun jika rempah-rempahnya jelek dibanding India atau negara lain, menurutnya 'Negeri Rempah' tidak bisa membanggakan diri lagi sebagai 'Negeri Rempah'.

Ia mencontohkan jinten India memiliki bau yang lebih wangi dibandingkan jinten dari Indonesia. Tapi jika berhasil menciptakan bibit jinten yang menghasilkan kualitas lebih baik, bukan tidak mungkin jinten dari Indonesia memiliki peluang besar untuk diekspor.

"Pokoknya harus mendapatkan bibit yang baik,kalau bibitnya baik saya rasa setiap beberapa generasi dibudidayakan lagi sampai ketemu bibit yang lebih baik, dicari terus sampai akhirnya nanti petani-petani kita bisa memproduksi dengan cara yang lebih efisien," pungkasnya.

(akn/ara)

Hide Ads