Angkutan gelap mulai bermunculan dan menawarkan jasanya membawa orang ke kampung halaman di tengah larangan mudik. Beberapa tawaran tersebut mulai marak bergerilya di media sosial.
Menurut pengamat transportasi Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas angkutan gelap cukup membahayakan untuk digunakan sebagai penumpang. Jaminan keamanan angkutan ini sangat minim, sehingga bisa membahayakan hidup penumpang.
Misalnya dalam rangka melakukan protokol kesehatan di dalam kendaraan, angkutan gelap mungkin tidak akan melakukan hal itu. Menurut, Darmaningtyas hal ini membahayakan penumpang, buruknya bisa saja jadi penularan virus COVID-19 tanpa ada protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan nggak jelas ya, mereka nggak ada izin juga. Ini kan nggak terkontrol kendaraannya. Kalau yang resmi kan ada semprot disinfektan, jaga jarak, protokol kesehatan lah. Kalau angkutan gelap apa itu dilakukan? Kan tidak. Mau tahu-tahu ketularan," kata Darmaningtyas kepada detikcom, Minggu (25/4/2021).
Darmaningtyas melanjutkan bila terjadi kecelakaan pun penumpangnya yang akan rugi. Asuransi apabila terjadi kecelakaan tidak akan bisa didapatkan.
"Ini juga kalau ada kecelakaan kan kalau resmi bisa ada asuransi, kalau gelap ini kan nggak bisa pengguna menuntut ke Jasa Raharja. Jadi yang dirugikan ini kan penumpang sendiri," jelas Darmaningtyas.
Di sisi lain, pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai angkutan gelap tidak bisa mendeteksi penumpang. Hal ini dinilai bisa membuat virus COVID-19 berpindah dan menyebar antar daerah.
"Itu dia kan nggak terdeteksi kan? Masa mau tahu-tahu orang sakit dikasih masuk, nanti tersebar virusnya ke daerah. Ini kan kalau angkutan umum lebih terdeteksi, ada tracking dan tracing-nya," kata Djoko kepada detikcom.
Dari penelusuran detikcom, beberapa orang sudah menawarkan jasa angkutan gelap untuk masa larangan mudik 6-17 Mei mendatang. Di beberapa grup diskusi di Facebook tawaran itu sudah mulai marak.
Salah satunya ditawarkan oleh orang berinisial MU, untuk memastikan tawaran jasa angkutan mudik ini detikcom sempat mencoba menghubungi orang tersebut.
Saat dihubungi, benar saja, MU mengkonfirmasi jasanya bisa dipakai saat larangan mudik diberlakukan. Dia menawarkan angkutan mudik dari Jakarta dan sekitarnya menuju ke daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Saat ditanya apakah jasanya akan aman dari segala jenis penyekatan dan penindakan aparat di jalan dia tak berani memastikan. "Insyaallah aman sampai tujuan," begitu katanya.
(hal/dna)