PT Angkasa Pura II (Persero) melaporkan saat ini jumlah pergerakan penumpang di bandara yang dikelolanya mencapai 85.000 sampai 100.000 per hari. Pergerakan tersebut terjadi usai pemerintah menerbitkan larangan mudik Lebaran 2021. Angka pergerakan tersebut wajar?
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin menilai angka pergerakan penumpang di bandara yang dikelola perusahaannya masih dalam level wajar. Angka tersebut, diakuinya belum mengalami peningkatan.
"Pelarangan mudik sudah ditetapkan 22 April sampai 5 Mei. Kami mengamati sampai kemarin kisaran pergerakan penumpang masih bervariasi, 85.000-100.000 angka itu masih wajar saja belum ada peningkatan, lonjakan dan kalau kita lihat Soetta yang terbesar," kata Awaluddin seperti yang dikutip, Senin (26/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah ada larangan mudik, banyak masyarakat yang tetap nekat melakukan mudik. Hal itu terlihat dari adanya angkutan gelap mulai bergerilya menawarkan jasanya mengangkut para pemudik di tengah imbauan larangan mudik. Seperti diketahui Pemerintah sendiri akan memberlakukan masa larangan mudik mulai tanggal 6-17 Mei mendatang dan memperketat pada 22 April hingga 24 Mei.
Temuan detikcom, beberapa orang sudah menawarkan jasa angkutan mudik via media sosial, padahal larangan mudik belum juga berlaku. Di beberapa grup diskusi di Facebook tawaran itu sudah mulai marak bermunculan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Awaluddin mengaku akan mengawasi kinerja para maskapai penerbangan.
"Kami masih mengamati terus dari maskapai. Dari sisi maskapai kegiatan masih biasa aja, di fase pra larangan mudik situasi masih biasa-biasa saja. Saya kira sosialisasi kehati-hatian jangan sampai situasi sekarang terjadi lonjakan," ujarnya.
Sampai saat ini, Awaluddin memastikan pergerakan penumpang di bandara yang dikelola oleh AP II masih landai. Baik di Soekarno-Hatta (Soetta) maupun bandara lainnya seperti Bandara Internasional Radin Inten II, Lampung.
"Landai sekali lah di beberapa bandara termasuk Soetta hari ini saya terbang ke Lampung biasanya cukup tinggi tidak terlalu. Physical distancing di pesawat masih normal dan larangan," katanya.
Tidak hanya itu, Awalludin mengatakan Angkasa Pura II juha tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Upaya yang dilakukan dengan testing melalui berbagai fasilitas seperti PCR swab, antigen, hingga GeNose C-19.
"Saya juga cek yang berkaitan dengan kebutuhan pos COVID-19. Saya tanya hampir rata-rata tidak ada peningkatan saya bisa lihat prosedurnya harus dipatuhi," ungkapnya.
(hek/dna)