Menteri BUMN Erick Thohir kunjungan kerja ke Jawa Tengah meninjau penerapan program BUMN di daerah. Ia ingin program BUMN yang ada di daerah-daerah terutama daerah terpencil bisa dekat dan menyentuh masyarakat agar manfaatnya langsung terasa.
"Sekarang saatnya beres-beres untuk permasalahan ekonomi, program-program BUMN harus bisa menyentuh masyarakat," ujar Erick dikutip dari Antara, Sabtu (1/5/2021).
Hasilnya, Erick cukup puas dengan program BUMN di daerah. Ia mendapati masyarakat di level terbawah, terutama kalangan prasejahtera mulai merasakan perubahan dan perbaikan taraf hidup setelah bekerjasama dengan perusahaan BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Desa Gayamsari, Semarang Timur, misalnya, seorang warga bernama Kasim diuntungkan sejak menjadi agen laku pintar BRILink.
Ia sudah menjadi agen laku pintar BRILink sejak 2016. Sejak jadi agen BRILink, pria berusia 60 tahun tersebut mampu melayani melayani 55 transaksi per hari atau 2.000 transaksi per bulan. Transaksi yang dilayani mulai dari beli pulsa, transaksi transfer, tarik tunai, pembayaran cicilan kredit, hingga menerima setoran uang tabungan.
"Yang menarik dari Pak Kasim yakni ia dipercaya orang yang tak punya kartu ATM, tapi ingin mengirim uang kepada keluarga di kota lain, dengan hanya menyebutkan nama saja. Ini artinya, ada kepercayaan yang sudah terbangun di tengah masyarakat dan ini hal baik dalam transaksi keuangan yang dibutuhkan perbankan," kata Erick Thohir.
Hal serupa juga ditemui Erick Thohir saat mendatangi Dusun Krajan, Desa Salamsari, Boja, Kendal.
Di kecamatan yang berjarak 27 km dari pusat kota Semarang itu, Erick bertemu dengan puluhan perempuan tangguh yang menjadi nasabah pembiayaan kelompok perempuan prasejahtera, Permodalan Nasional Madani-Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).
"Saya benar-benar terharu dan bangga kepada para perempuan di Dusun Krajan ini. Di tengah pandemi dan kondisi ekonomi yang lagi bangkit ini, mereka memberikan kita contoh tentang kerja dan usaha keras demi keluarga, anak, dan juga lingkungannya. Mereka merupakan para Kartini sejati yang berusaha mengembangkan diri dan BUMN melalui PNM hadir untuk mendampingi," tuturnya.
Erick juga mendatangi Pertashop, outlet penjualan Pertamina berskala terbatas dalam melayani kebutuhan produk BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya di Kabupaten Kendal, Jateng. Erick Thohir mengapresiasi model bisnis yang dilakukan dengan menggandeng BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) Pegandon tersebut.
"Ini juga salah satu model untuk menggerakkan ekonomi di lingkungan desa. Pemilik modal bisa pihak BUM Desa dan juga BUMN besar, seperti Pertamina untuk bersama-sama membangun ekonomi di masyarakat. Pertashop harus 100% dimanfaatkan oleh masyarakat langsung," imbuhnya.