Mendag: 5 Mei Pakai Produk Indonesia dari Ujung Rambut sampai Ujung Kaki

Mendag: 5 Mei Pakai Produk Indonesia dari Ujung Rambut sampai Ujung Kaki

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 03 Mei 2021 20:30 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi siang ini melakukan kunjungan lapangan ke Mal Pacific Place, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2014). Kunjungan Lutfi kali ini dalam rangka memantau peredaran barang di toko-toko modern. Termasuk peredaran produk dalam negeri di pusat perbelanjaan modern dan terkenal high class ini.
Foto: Rachman Haryanto: Mendag Muhammad Lutfi
Jakarta -

Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) ditetapkan jatuh pada 5 Mei 2021. Dalam peringatan ini masyarakat diminta untuk belanja online.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengajak masyarakat belanja online untuk menggerakkan perekonomian. Di tengah pandemi COVID-19 ini, masyarakat diminta untuk mudik di hati saja atau bertemu dengan memanfaatkan teknologi.

"Kita mohon kepada Bapak/Ibu semua warga negara Indonesia untuk tidak mudik. Jadi mudik tahun ini mengambil tema mudik di hati. Pada saat yang bersamaan kepada Bapak dan Ibu untuk belanja, nah mudah-mudahan dengan belanja online ini kita bisa bersama-sama menggerakkan perekonomian nasional," kata Mendag Lutfi dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dilihat virtual, Senin (3/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam peringatan hari Bangga Buatan Indonesia juga Lutfi mengajak masyarakat untuk memakai produk lokal.

"Jatuh hari Rabu (5/5) kita akan pakai produk Indonesia dari ujung rambut sampai ujung kaki," tutur Mendag.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meminta para elite tak mempolitisasi ajakan pemerintah untuk belanja jelang Lebaran. Pasalnya, hal itu bisa dilakukan dengan online dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Pada saat pemerintah mendorong selama bulan puasa dan jelang lebaran ini untuk belanja produk-produk Indonesia, jangan dipolitisir seolah-olah pemerintah mendorong kehadiran belanja secara fisik yang tidak sejalan dengan protokol kesehatan," terang Johnny.

"Akan tetapi, mendorong belanja produk dalam negeri di bulan Ramadhan secara fisik dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan mendorong agar belanja secara online, memanfaatkan teknologi digital, e-commerce dengan lebih maksimal," tambahnya.

(aid/hns)

Hide Ads