Mendag Ungkap Biang Kerok Biaya Logistik di RI Mahal

Mendag Ungkap Biang Kerok Biaya Logistik di RI Mahal

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 03 Mei 2021 21:15 WIB
Mendag M Lutfi
Mendag M Lutfi/Foto: Muhajir Arifin
Jakarta -

Biaya logistik masih sering dikeluhkan oleh sejumlah pelaku UMKM di Indonesia. Mereka mengeluhkan karena biaya logistik yang mahal.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan biaya logistik mahal karena proses untuk pembelian atau pengiriman barang di Indonesia masih dilakukan secara end to end.

"Jadi karena prosesnya masih end to end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi, tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform. Ini yang masih menjadi sesuatu permasalahan dan dikeluhkan," kata Lutfi dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dilihat virtual, Senin (3/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini biaya logistik di Indonesia sedang dalam perbaikan baik dari sistem regulasi maupun prosesnya. Dia berharap perbaikan ini bisa segera diselesaikan secepatnya agar bisa memberikan kemudahan bagi pemain logistik.

Pemerintah menargetkan biaya logistik di Indonesia bisa turun menjadi 17% dalam beberapa tahun ke depan.

ADVERTISEMENT

"Kalau tahun 2014, kita mengeluarkan biaya 26% dari PDB, sekarang ini sudah turun menjadi 23% dan dalam beberapa tahun ke depan target kita akan menjadi 17%," ungkap dia.

Di sisi lain, diakui bahwa kompetisi di platform digital sangat ketat, sehingga para pemain e-commerce mau tidak mau harus memberikan subsidi ongkos kirim (ongkir).

"Tapi sebenarnya kalau produknya kompetitif ini biasanya mereka akan berikan kemudahan untuk logistiknya, dari satu platform ke platform lainnya. Tapi karena ini antara penjual dan pembeli langsung makanya tidak ada subsidi," ungkap dia.

(aid/ara)

Hide Ads