China Mau Borong Sarang Burung Walet Rp 16 T, Jokowi Standby

China Mau Borong Sarang Burung Walet Rp 16 T, Jokowi Standby

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 04 Mei 2021 18:10 WIB
Jakarta -

China berkomitmen membeli sarang burung walet dari Indonesia senilai Rp 16 triliun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyiapkan arahan khusus terkait hal itu.

Jokowi siang tadi mengumpulkan para menterinya dalam rapat terbatas (ratas). Ratas tersebut guna membahas pengembangan budidaya sarang walet dan tanaman porang.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi usai mengikuti ratas tersebut mengatakan Indonesia memiliki peluang besar dari sarang burung walet yang memiliki nilai cukup besar. Apalagi saat ini Indonesia menjadi produser utama sarang burung walet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan, kalau tidak salah saya hampir 80% dari pada kapasitas dunia itu disuplai dari Indonesia. Indonesia pada tahun 2020 mengekspor sejumlah US$ 540 juta untuk sarang burung walet ini berkisar dari 1.316 ton yang kita ekspor," ucapnya dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (4/5/2021).

Indonesia juga bisa mendapatkan keuntungan dari disparitas harga sarang burung walet dari negara tujuan yang berbeda-beda. Dia mencontohkan Hong Kong harga per kg mencapai US$ 88 sedangkan di China bisa mencapai lebih dari US$ 1.500.

ADVERTISEMENT

Apa lagi belum lama ini China sudah menunjukkan komitmen untuk membeli sarang burung walet senilai Rp 16 triliun.

"Dan hari ini angka itu baru separuhnya dan kita akan mengejar target tersebut di akhir tahun 2021," tambah Lutfi.

Untuk itu Jokowi meminta agar Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian menyamakan aturan terkait ekspor kekayaan Indonesia tersebut.

"Kementerian Perdagangan akan mengadakan streamlining daripada proses proses perizinan ekspor dan memastikan bahwa kita akan mendapatkan harga yang terbaik untuk sarang burung walet tersebut," tambahnya.

Selain sarang burung walet, Jokowi juga meminta pengembangan untuk produk tanaman porang. Tanaman tersebut merupakan bagian dari substitusi tepung terigu.

"Jadi ini yang dibilang atau diutarakan oleh tendensi daripada makanan baru ini adalah non gluten food atau pengganti daripada tepung terigu," terangnya.

Tanaman porang juga dianggap memiliki peluang besar karena cukup ngetren dalam gaya hidup sehat.

(das/hns)

Hide Ads