Duh! Pengangguran di RI Masih Banyak, Ada 8,75 Juta Orang

Duh! Pengangguran di RI Masih Banyak, Ada 8,75 Juta Orang

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 05 Mei 2021 13:05 WIB
BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2019 berada di level 5,01%. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2018.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2021 jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 8,75 juta.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan pada Februari 2020 jumlah pengangguran sebelum adanya pandemi COVID-19 sebanyak 6,93 juta.

Lalu pada periode Agustus COVID-19 sudah ada di Indonesia, jumlah pengangguran naik 9,77 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada Februari 2021 jumlah pengangguran 8,75 juta ada perbaikan, tapi belum full recovery," ujar dia dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).

Suhariyanto menambahkan periode Februari 2020 ke Februari 2020 ada penambahan sebanyak 1,82 juta orang. "Tapi perlu diingat jika Februari 2020 COVID-19 belum ada, sementara sekarang masih dibayang-bayangi. Periode Agustus 2020 ke Februari 2021 jumlah penganggurannya turun 1,02 juta," jelas dia.

ADVERTISEMENT

BPS juga merilis data angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 139,81 juta orang naik 1,59 juta orang dibanding Agustus 2020. Hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,31% poin.

Kemudian penduduk yang bekerja sebanyak 131,06 juta orang, naik 2,61 juta orang dari Agustus 2020. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,34% poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Transportasi dan Pergudangan (0,30% poin).

Selain itu ada 19,1 juta orang atau 9,3% penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 1,62 juta orang. Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,65 juta orang). Sementara tidak bekerja karena COVID 1,11 juta orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 15,72 juta orang.

(kil/zlf)

Hide Ads