Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan biaya yang harus ditanggung perusahaan milik negara ketika ada pegawai yang terpapar virus Corona (COVID-19). Tak tanggung-tanggung, perusahaan harus merogoh kocek antara Rp 100-200 juta per orang yang kena COVID-19.
"Di BUMN itu biayanya kan ditanggung oleh perusahaan, bisa mencapai Rp 100 juta sampai Rp 200 juta," kata dia dalam dialog virtual, Kamis (6/5/2021).
Lalu, pembawa acara mempertegas dengan menanyakan apakah biaya sebesar itu untuk satu orang? Arya menjawab iya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, itu biaya Corona itu mahalnya bukan main. Jadi orang bisa lihat 'wah ini sederhana', nggak," sebutnya.
Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk masalah COVID-19 ini tak mengherankan bila akhirnya perusahaan swasta menginisiasi program vaksinasi gotong royong.
"Biaya mereka juga selama ini agak tinggi, karena perusahaan-perusahaan yang harus rapid antigen, ada tes PCR dan itu berulang kali itu kan juga biaya, apalagi kalau ada yang kena Corona," papar Arya.
Selain itu, pengusaha swasta ingin mendapatkan akses vaksinasi secara mandiri juga demi menggenjot produktivitas pekerja.
"Wajar juga bagi pengusaha-pengusaha untuk mencoba mengakses ini, karena apa? Ini kan bisa dikatakan peningkatan produktivitas mereka akan bisa kembali lagi normal, oke lah nggak normal tapi paling nggak sudah naik daripada sebelumnya karena kondisi Corona," tambahnya.
Lihat juga Video: Tim Pakar Satgas COVID-19 Kunjungi Ciamis, Ini Catatannya