Ribuan buruh PT Pan Brothers Tbk di Boyolali menggelar aksi demo pada Rabu (5/5/2021). Mereka menggelar aksi karena tidak puas dengan kebijakan perusahaan yang akan menyicil gaji dan THR.
Salah seorang buruh yang enggan disebut namanya mengatakan, aksi tersebut terjadi secara spontan. "THR dicicil, gaji dicicil. Maksudnya gimana," teriak salah seorang buruh dalam aksi tersebut.
Manajemen berencana menyicil gaji sebanyak dua kali. Gaji pertama diberikan kemarin. Kemudian gaji kedua akan diberikan pada tanggal 10 Mei 2021 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi itu, Kejadian tersebut, dikatakan Corporate Secretary Pan Brothers, Iswar Deni karena kesalahpahaman.
Pan Brothers menjelaskan pada tanggal 5 Mei 2021, manajemen mengumumkan secara lisan kepada seluruh karyawan dan karyawati bahwa kondisi arus kas atau cashflow perusahaan agak ketat, sehubungan dengan pemotongan modal kerja (bilateral) dari pihak perbankan sehingga tersisa 10% dari kondisi sebelumnya. Ini dianggap mengganggu arus kas.
Demi menjaga keberlangsungan pabrik agar tetap bekerja penuh tanpa terjadi pengurangan pekerja, perusahaan perlu membagi berbagai arus dana pembayaran ke supplier dan pihak terkait lainnya termasuk salah satunya dengan melakukan pembayaran secara bertahap tunjangan hari raya (THR).
"Maksimal THR akan dibayar secara bertahap sebanyak 5 kali," tulis keterbukaan informasi BEI.
"Jika likuiditas tersedia di mana pihak perbankan mengaktifkan sebagai fasilitas kami pembayaran THR otomatis akan dipercepat dan terselesaikan di bulan September 2021 paling lambat," sambung keterbukaan informasi BEI.
Iswar mengatakan aksi demo yang terjadi tidak berdampak dan mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Dirinya memastikan, seluruh karyawan dan karyawati telah masuk dan kembali bekerja.
Dapat diketahui, aksi demo diikuti oleh seluruh buruh dari semua divisi. Awalnya mereka menggelar aksi di dalam pabrik. Namun kemudian mereka keluar dan melakukan aksi di luar pabrik.
Ribuan buruh pabrik pun memenuhi dan menutup akses jalan Mojosongo-Teras. Bahkan mereka juga tampak membakar ban di tengah jalan. Sebagian menggeber-geberkan sepeda motornya dengan knalpot brong sehingga suaranya sangat bising. Mereka teriak meminta gaji dan THR dibayarkan penuh.
(hek/zlf)