Angka Pengangguran AS di Bawah 500.000, Terendah Sejak Tahun 2000

Angka Pengangguran AS di Bawah 500.000, Terendah Sejak Tahun 2000

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 07 Mei 2021 09:32 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Angka pengangguran di Amerika Serikat (AS) diklaim mengalami penurunan di bawah 500.000 pada pekan lalu. Iini menjadi pertama sejak pandemi COVID-19 serta menjadi yang terendah sejak tahun 2000.

Rendahnya jumlah pengangguran, terlihat dari jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran, yaitu di bawah 500.000 pada pekan lalu. Ini menandakan adanya pemulihan pasar tenaga kerja di tengah tren perkembangan ekonomi.

Mengutip Reuters, Jumat (7/5/2021), penurunan jumlah pengangguran diperkuat oleh data pemberi kerja yang berbasis di AS. Pada hari Kamis waktu setempat mengumumkan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) paling sedikit sejak 21 tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan data ketenagakerjaan tersebut juga menambah optimistis lainnya yang menunjukkan bahwa ekonomi sudah bergerak baik di April 2021. Namun begitu, pasar tenaga kerja masih belum pulih, karena ada sekitar 16,2 juta orang yang masih mengumpulkan cek pengangguran.

"Meskipun pengangguran tetap tinggi, pasar tenaga kerja pulih dengan cepat," kata Gus Faucher, kepala ekonom PNC Financial di Pittsburgh, Pennsylvania.

ADVERTISEMENT

Departemen Tenaga Kerja menyebut klaim tunjangan pengangguran negara bagian turun 92.000 menjadi 498.000 untuk 1 Mei 2021. Adapun ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ada 540.000 atau terjadi penurunan klaim di Virginia, Florida, New York, dan California.

Perlu diketahui, pemerintah AS telah memberikan bantuan pandemi hampir US$ 6 triliun selama setahun terakhir. Orang AS yang berusia di atas 16 tahun jika sudah memenuhi syarat maka bisa menerima vaksin COVID-19. Beberapa negara bagian juga sudah mencabut pembatasan khususnya bagi kegiatan bisnis.

Stimulus fiskal yang besar serta situasi kesehatan masyarakat yang membaik dengan cepat mengakibatkan adanya perebutan tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan yang mulai beroperasi kembali.

(hek/zlf)

Hide Ads