Ada Larangan Mudik, Omzet Jasa Penukaran Uang 'Inang-inang' Anjlok

Ada Larangan Mudik, Omzet Jasa Penukaran Uang 'Inang-inang' Anjlok

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 08 Mei 2021 16:30 WIB
Inang-inang mulai beroperasi jelang Lebaran
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta -

Pemerintah kembali melarang mudik di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah. Larangan mudik berlaku pada 6-17 Mei 2021. Larangan mudik itu berdampak pada jasa penukaran uang 'inang-inang'.

Seperti yang dialami para inang-inang di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat misalnya. Harahap, inang-inang yang membuka lapak di dekat Museum Mandiri mengaku pendapatannya anjlok.

"Pendapatan saya turun 50% kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebelum Corona, sehari bisa dapat Rp 400.000-500.000. Sekarang ya hanya sekitar Rp 200.000-300.000," ungkap Harahap ketika ditemui detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Harahap, inang-inang lain bernama Manik yang juga membuka jasa penukaran uang di area tersebut juga mengalami penurunan omzet yang signifikan.

"Sepi banget ya. Karena ada larangan mudik. Biasanya ramai kalau mau mudik, mereka pada nukar," jelas Manik.

ADVERTISEMENT

Ia yang sudah membuka lapak selama 2 jam saja baru mendapatkan 2 penukar. "Saya dari jam 13.00 WIB, baru 2 orang tukar," pungkas Manik.

(vdl/fdl)

Hide Ads