Mal Diserbu Masyarakat Jelang Lebaran di Tengah Larangan Mudik

Mal Diserbu Masyarakat Jelang Lebaran di Tengah Larangan Mudik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 10 Mei 2021 08:00 WIB
Mal di Jakarta/Herdi Alif Alhikam
Foto: Mal di Jakarta/Herdi Alif Alhikam
Jakarta -

Jelang hari raya lebaran di tengah larangan mudik kepadatan pengunjung mulai terlihat di mal. Salah satunya terjadi di Mal Green Pramuka Square, Jakarta Pusat.

Dari pantauan detikcom, Minggu (9/5/2021), mal tampak ramai didatangi masyarakat. Meski begitu, tak terlalu banyak terlihat kerumunan yang terjadi di dalam mal.

Titik keramaian terpantau terjadi di salah satu supermarket yang berada di lantai dasar mal ini. Banyak pengunjung berbelanja bahan kebutuhan lebaran ataupun bulanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jejeran kasir tak hentinya melakukan transaksi pembayaran belanjaan para pengunjung. Tampak pula antrean cukup panjang di tiap kasirnya. Pengunjung juga terus keluar masuk dan memadati supermarket ini.

"Tadi habis belanja kebutuhan lebaran, ya beli sirop, kue, makan-makanan lah. Sekalian belanja bulanan," ujar Anton salah satu pengunjung ketika ditanyai detikcom.

ADVERTISEMENT

Namun, semakin menuju lantai atas, banyak gerai-gerai dibuka tapi sepi pengunjung, ada yang mengunjungi pun tak banyak jumlahnya. Kebanyakan pengunjung mal hanya berjalan-jalan dan melihat-lihat.

Kondisi seperti itu banyak terjadi di gerai fesyen, ataupun gerai toko elektronik. Bioskop hingga tempat permainan anak pun sudah dibuka, namun pengunjungnya terpantau sedikit.

Meski begitu, gerai-gerai makanan dan minuman cukup ramai dikunjungi. Beberapa orang sudah mulai bersantap, beberapa di antaranya memesan tempat dan menunggu waktu buka puasa.

Kepadatan juga terjadi di mal-mal pinggiran Jakarta. Mal Grand Metropolitan Bekasi misalnya, yang mulai dikunjungi masyarakat. Tenant-tenant terutama tenant fashion memanfaatkan momen ini dengan memberikan diskon gede-gedean.

Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengakui memang saat ini pengunjung mal mulai ramai. Para tenant alias penyewa gerai di mal pun merasakan naiknya kunjungan.

"Sudah ada memang kenaikan dari traffic, karena kebutuhan puasa dan bukber ataupun mereka yang mau belanja lebaran. Di daerah dan Jakarta traffic kira-kira naik 20-30%," ungkap Budihardjo kepada detikcom.

Meski pun pengunjung naik, Budihardjo menegaskan pihaknya selaku tennant di mal akan tegas menegakkan protokol kesehatan. "Kami akan komitmen buat protokol kesehatan, masyarakat jangan khawatir," ungkapnya.

Benarkah larangan mudik membuat masyarakat menyerbu mal? lanjut ke halaman berikutnya

Menurut Anton salah satu pengunjung mal, kebijakan larangan mudik tak membuat dirinya pergi ke mal. Mudik dilarang atau tidak pun dirinya memang ingin ke mal.

"Nggak juga sih, saya ke sini karena emang mau jalan-jalan aja bukan karena nggak bisa mudik. Mudik nggak dilarang, juga kalau malnya buka juga saya main mah main aja. Saya sih tipikal orang jarang mudik," ungkap Anton ketika ditemui detikcom di Green Pramuka Square.

Hari, pengunjung lainnya juga mengatakan hal yang sama, menurutnya justru yang mendorong orang pergi ke mal adalah cairnya THR bukan karena larangan mudik.

"Wah nggak begitu, karena THR kali ya udah cair, makanya pada mau ke mal. Bukan karena mudik dilarang. Ini saya juga mau belanja pake duit THR sih, istri mau cari handphone," kata Hari.

Soal larangan mudik, Hari sebenarnya tidak setuju. Dia sendiri merencanakan mudik tahun ini, cuma karena larangan mudik dirinya jadi pikir dua kali.

"Iya harusnya jangan dilarang terus lah, kasihan. Saya mau mudik nih tadinya, cuman dilarang jadi mikir lagi. Liat entar deh, kalau nggak ikut nerobos ya paling nunggu waktu. Nggak enak keluarga di sana minta saya pulang terus," ungkap Hari.

Sementara itu, Budihardjo Iduansjah mengatakan larangan mudik tak terlalu memberikan efek ke naiknya pengunjung toko-toko di mal.

Menurutnya, masyarakat pergi ke mal karena suasana menjelang lebaran. Katanya, dilarang mudik atau tidak dilarang masyarakat pasti akan belanja di hari raya.

"Ini karena suasananya jelang lebaran aja, dari tahun ke tahun memang ramai kan. Dilarang, ataupun nggak dilarang mudik orang juga akan belanja," ungkap Budihardjo.

Perbedaannya dengan tahun lalu, saat ini mal bisa lebih leluasa dibuka, meskipun dengan protokol kesehatan ketat. "Cuma tahun lalu kan mal nggak selonggar sekarang, kalau sekarang jadi ada kelonggaran makanya peningkatan naik," kata Budihardjo.


Hide Ads