Belum Setahun Jadi Mendag, M Lutfi 2 Kali 'Pasang Badan' ke Jokowi

Belum Setahun Jadi Mendag, M Lutfi 2 Kali 'Pasang Badan' ke Jokowi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 10 Mei 2021 11:18 WIB
Mendag M Lutfi (Andhika Prasetia/detikcom)
Foto: Mendag M Lutfi (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Menteri Perdagangan M. Lutfi merupakan salah satu menteri yang diangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2020. Belum ada setahun menjabat Lutfi sudah dua kali meluruskan pernyataan Jokowi. Kedua pernyataan itu diungkapkan Jokowi pada acara Kementerian Perdagangan.

Paling hangat, Lutfi meluruskan dan meminta maaf kepada publik mengenai pidato Presiden Jokowi soal promosi kuliner bipang alias babi panggang Ambawang dari Kalimantan Barat.

Berikut ini dua rangkuman mengenai Lutfi meluruskan pernyataan Jokowi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Soal Ajakan Benci Produk Asing

Saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 pada Kamis (4/3/2021), Presiden Jokowi meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mengagungkan cinta produk Indonesia. Bukan hanya itu dia juga meminta agar didorong kampanye untuk benci produk asing.

ADVERTISEMENT

Menurutnya 270 juta jiwa merupakan pasar yang sangat besar bagi sebuah negara. Pasar tersebut harus dijaga agar tidak dikuasai oleh produk-produk asing.

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan! Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," ungkap Jokowi dalam pidatonya.

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri," tegasnya.

Lantas, ungkapan Jokowi itu heboh di mana-mana. Di hari yang sama, Mendag Lutfi langsung buka suara mengenai alasan Jokowi menggaungkan produk asing. Katanya, hal itu terjadi usai laporan yang dia berikan kepada Jokowi.

Laporan yang dimaksud terkait adanya e-commerce yang menjual produk barang lintas negara. Selain itu juga adanya praktik predatory pricing yang membunuh kompetisi dan mengganggu UKM dan UMKM di Indonesia.

Menurut Lutfi, laporan tersebut memang menimbulkan kekecewaan pada Presiden dan seluruh pihak terkait karena adanya praktik yang tidak adil dalam perdagangan digital.

"Saya mohon kepada rekan media untuk tidak membesar-besarkan permasalahan ini. Yang salah ini adalah Menteri Perdagangan yaitu saya sendiri, karena saya memberikan laporan kepada beliau sesaat sebelum acara dimulai dan ini merupakan bentuk bukan hanya kekecewaan beliau tapi bentuk kekecewaan kita semua karena praktik yang tidak adil ini menyebabkan kerusakan yang masif pada UMKM kita," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual.

Dia mengungkapkan laporan tersebut disampaikan kepada presiden memang sebagai acuan yang akan dibahas dalam pembukaan acara.

Lutfi menyampaikan pelaku e-commerce yang menjual produk asing lintas negara itu mengancam eksistensi pelaku usaha di dalam negeri. Sebagai Mendag ia melaporkan hal tersebut ke Presiden Jokowi dua hari lalu agar mendapat perhatian serius.

"Saya ingin luruskan, ini laporan saya untuk meminta beliau buka raker perdagangan dua hari lalu, karena kita kehilangan UMKM karena masalah tersebut," tegas Lutfi.

Simak Video: Mendag Klarifikasi Pidato Jokowi Promosikan Bipang Ambawang

[Gambas:Video 20detik]



2. Soal Promosi Beli Bipang Ambawang Online

Pidato Jokowi soal ajakan membeli kuliner lokal, termasuk bipang Ambawang secara online viral akhir pekan lalu. Awalnya diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021.

Video itu bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia'. Pidatonya itu berisi ajakan dan peringatan bangga dengan produk lokal. Jokowi mengimbau warga memesan kuliner khas daerah secara online. Salah satu yang dia sebut adalah bipang Ambawang, yang merupakan babi panggang khas Kalimantan Barat.

"Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.

Di hari yang sama setelah pernyataan Jokowi viral, Menteri Perdagangan M. Lutfi buka suara dan meluruskan maksud pidato Jokowi. Tanpa membantah narasi bipang yang merupakan babi panggang, Lutfi mengatakan pernyataan Jokowi itu ditujukan untuk masyarakat Indonesia dari beragam agama.

"Pernyataan bapak Presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah," kata Lutfi dalam video yang diunggah di akun YouTube Kemendag, Sabtu sore.

"Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal. Jadi, sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara yang sangat beragam," lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa ada beragam kuliner yang disukai oleh beragam kelompok masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk mempromosikan kuliner nusantara.

"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," tuturnya.

Kendati demikian, dia tetap meminta maaf kepada masyarakat Indonesia apabila terjadi kesalahpahaman. Sebab, video tersebut merupakan bagian dari acara yang diselenggarakan Kemendag, segala persiapan acara itu Kemendag yang jadi penanggung jawabnya.

"Kami dari kementerian perdagangan selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman. Karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri," ungkap Lutfi.


Hide Ads