Jakarta -
Kuliner bipang Ambawang, khas Kalimantan Barat, jadi sorotan dan viral di media sosial usai dipromosikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya.
Pidato Jokowi yang viral sendiri awalnya diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021. Video itu bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia'.
Pidatonya itu berisi ajakan dan peringatan bangga dengan produk lokal. Jokowi mengimbau warga memesan kuliner khas daerah secara online. Salah satu yang dia sebut adalah bipang Ambawang, yang merupakan babi panggang khas Kalimantan Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.
Usai pernyataan itu viral, Menteri Perdagangan M Lutfi dan Jubir Presiden Fadjroel Rachman pun langsung angkat bicara 'meluruskan' pernyataan presiden. Namun, ada yang berbeda dalam narasi pembelaan keduanya, berikut 3 faktanya.
1. Bipang dalam Khazanah Kuliner Indonesia
Asal tahu saja, dalam khazanah kuliner Indonesia sendiri, ada beberapa makanan yang disebut bipang. Bipang bukan cuma diasosiasikan sebagai babi panggang saja.
Yang pertama sebutan bipang memang untuk makanan olahan babi panggang, babi panggang ini populer dari Kalimantan Barat. Namun ada juga penyebutan bipang untuk kue beras di beberapa daerah.
2. Jubir Presiden Sebut Bipang Bukan Babi PanggangJuru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, kemudian sempat menjelaskan soal bipang yang dimaksud Jokowi. Menurut Fadjroel bipang yang dimaksud Jokowi adalah bipang berbahan dasar beras.
Dilihat dari akun Instagram resminya, @fadjroelrachman, Sabtu (8/4/2021), terlihat ada foto bipang yang diunggah Fadjroel. Foto tersebut menampilkan Bipang Jangkar Kwee Ik Sam Pasuruan.
"Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras inilah yang dimaksud Presiden @jokowi Terimakasih," tulis Fadjroel seperti dilihat detikcom pukul 12.23 WIB.
Fadjroel kemudian mengubah narasi dalam akun Instagram-nya. Dilihat pukul 12.51 WIB, dia hanya menyebut bipang masih hit sampai sekarang.
Di Twitter, Fadjroel juga sempat beberapa kali mencuit soal bipang, tweet yang pertama dia menyebut bipang adalah makanan dari beras dan masih hit. Dia juga memberikan foto bentuk bipang yang dimaksud yang bisa dibeli di marketplace online.
"Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun ~ #BungFADJROEL #Bipang,"
Cuitan itu diunggah Fadjroel pada Sabtu, pukul 12.09 WIB. Dalam gambar yang diunggahnya, bipang yang dimaksud Fadjroel asalnya dari Pasuruan, Jawa Timur.
Tweet kedua, Fadjroel menjelaskan kalau bipang adalah makanan dari kampungnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Cuitan itu diunggah di hari yang sama pukul 16.21 WIB.
Dia juga mengunggah foto bipang yang dimaksud dari tangkapan layar marketplace online. Namun, bipang yang ini bentuknya berbeda seperti bipang Pasuruan yang diunggah Fadjroel pada tweet pertama.
"Ini Bipang (atau Bepang atau Jipang) yang saya kenal di kampung saya Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bipang Kalimantan makanan dari beras dengan gula, makanan saya dari kecil hingga sekarang kalau pulang kampung. Idul Fitri 1442 H ini #TidakMudik lagi ~ #BungFADJROEL #Bipang," cuit Fadjroel.
3. Mendag Minta Maaf
Sementara itu, di hari yang sama setelah pernyataan Jokowi viral, Menteri Perdagangan M. Lutfi buka suara dan meluruskan maksud pidato Jokowi. Tanpa membantah narasi bipang yang merupakan babi panggang, Lutfi mengatakan pernyataan Jokowi itu ditujukkan untuk masyarakat Indonesia dari beragam agama.
"Pernyataan bapak Presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah," kata Lutfi dalam video yang diunggah di akun Youtube Kemendag, Sabtu sore.
"Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal. Jadi, sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara yang sangat beragam," lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa ada beragam kuliner yang disukai oleh beragam kelompok masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk mempromosikan kuliner nusantara.
"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," tuturnya.
Kendati demikian, dia tetap meminta maaf kepada masyarakat Indonesia apabila terjadi kesalahpahaman. Sebab, video tersebut merupakan bagian dari acara yang diselenggarakan Kemendag, segala persiapan acara itu Kemendag yang jadi penanggung jawabnya.
"Kami dari kementerian perdagangan selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman. Karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri," ungkap Lutfi.