Pimpinan Komisi VI DPR: 33 Provinsi Swasembada Daging, Jakarta Tidak

Pimpinan Komisi VI DPR: 33 Provinsi Swasembada Daging, Jakarta Tidak

Bayu Ardi Isnanto - detikFinance
Selasa, 11 Mei 2021 22:07 WIB
Sepekan menuju Lebaran, beberapa bahan pokok pangan mengalami kenaikan harga, termasuk daging sapi.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima/Foto: Dwi Andayani/detikcom
Solo -

Daging sapi seringkali menjadi masalah klasik ketika banyak permintaan dari konsumen, seperti saat momen Lebaran. Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, sebetulnya 33 provinsi di Indonesia sudah berswasembada daging sapi.

Hanya DKI Jakarta yang belum berswasembada daging, padahal tingkat kebutuhannya mencapai 70 persen.

"Dari 34 provinsi di Indonesia, 33 provinsi sudah swasembada daging. Hanya Jakarta yang tidak swasembada. Padahal kebutuhan daging 70 persen," ujar Aria Bima dalam dialog virtual, Selasa (11/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mencukupi kebutuhan di Jakarta, mau tidak mau harus mengimpor daging sapi. Menurutnya, kebanyakan daging impor berasal dari Australia.

"Itu dicukupi dari daging yang disembelih di Australia. Bibit-bibit dibeli lalu digemukkan, dipotong lalu diimpor," kata politisi PDIP itu.

ADVERTISEMENT

Bahkan dia menyebut tidak ada sapi dari kota/kabupaten di Indonesia yang masuk ke Jakarta. Kalau pun ada, sapi dikirim saat Idul Adha untuk keperluan kurban.

"Kalau dulu kita sering lihat sapi dikirim masuk Jakarta, sekarang sudah tidak ada. Paling hanya sampai Depok atau Bekasi. Kecuali kalau sedang kurban, itu memang banyak sapi masuk Jakarta," katanya.

Dia menambahkan masyarakat seharusnya berpikir tidak hanya konsumsi daging sapi, melainkan juga pangan lain contohnya ikan.

"Selama ini masalah daging itu, dari dipotong sampai dijual di sini sudah terorkestrasi dengan baik, tidak masalah. Malah kita sekarang nggak usah mikir sapi lagi, tapi bagaimana 260 juta masyarakat Indonesia mau makan ikan dari laut kita sendiri," pungkasnya.

(bai/hns)

Hide Ads