Novel Baswedan bersama 74 pegawai lainnya dinonaktifkan dari KPK usai tak lolos assessment tes wawasan kebangsaan untuk alih status sebagai aparatur sipil negara (ASN) KPK. Hal itu membuat ekonom Faisal Basri jengkel.
Menurut Faisal dengan didepaknya para pegawai KPK tersebut menjadi bukti bangkrutnya moral rezim ini.
"Rezim ini secara moral sudah bangkrut," cuit Faisal di akun Twitter pribadinya @FaisalBasri dikutip detikcom, Rabu (12/5/2021).
"Amanat reformasi sudah kandas. Hanya ada satu kata: LAWAN!!!" sambungnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat melakukan perlawanan terhadap korupsi, kolusi, nepotisme dan para oligarki. Caranya dengan tidak lagi membeli saham perusahaan yang dikuasai oligarki dan sarat praktik KKN tersebut.
"Jangan beli saham perusahaan yang dikuasai oligarki dan sarat dengan praktik KKN. Kalau masih punya saham mereka: jual segera," seru Faisal Basri.
Baca juga: Faisal Basri: UMKM Ujung Tombak di Indonesia |
Ia juga mengajak masyarakat memboikot bank-bank BUMN maupun non-BUMN yang masih dan akan terus membiayai perusahaan para oligarki.
"Kita boikot bank-bank BUMN maupun non-BUMN yang masih dan akan terus membiayai perusahaan para oligark, terutama perusahaan tambang batu bara yang sangat tidak ramah lingkungan. Saya akan mulai dari diri saya sendiri dengan menarik seluruh uang yang ada di bank-bank itu," sambungnya.
Faisal juga mempersilahkan netizen menambah aksi-aksi perlawanan lainnya yang kiranya bisa efektif membasmi praktik KKN. Perlawanan ini katanya perlu digencarkan sampai Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan yang mampu menyelamatkan KPK.
Sebagai pelopor dari ajakan tersebut, Faisal mengaku sudah menarik seluruh saldonya di satu bank BUMN.
"Saya sudah mulai menarik seluruh saldo yang bisa ditarik di satu bank BUMN. Dua bank BUMN lagi menyusul," kata Faisal Basri.