Indonesia sudah menjalin hubungan dagang yang cukup lama dengan Palestina. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam lima tahun terakhir neraca dagang Indonesia terhadap Palestina masih mencatatkan surplus.
Berdasarkan data BPS yang dikutip, Senin (17/5/2021), neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 7,6 juta. Hal itu dikarenakan total nilai ekspor Indonesia lebih besar dibandingkan dengan impor.
Total nilai ekspor Indonesia ke Palestina mencapai US$ 11,96 juta sejak 2016-2020. Jika dirinci, ekspor pada tahun 2016 sebesar US$ 2,23 juta, ekspor pada tahun 2017 sebesar US$ 2,05 juta, ekspor pada tahun 2018 sebesar US$ 2,80 juta, ekspor pada tahun 2019 sebesar US$ 2,91 juta, dan ekspor pada tahun 2020 sebesar US$ 1,95 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara nilai impor, totalnya mencapai US$ 4,36 juta yang terdiri dari tahun 2016 sebesar US$ 283.970, tahun 2017 sebesar US$ 341.030, tahun 2018 sebesar US$ 727.052, tahun 2019 sebesar US$ 1,35 juta, dan tahun 2020 sebesar US$ 1,64 juta.
Jika ditotal, hubungan perdagangan Indonesia dengan Palestina masih surplus US$ 7,6 juta sejak tahun 2016 sampai 2020.
Dapat diketahui, konflik terbaru Israel versus Palestina ini dilatarbelakangi isu penggusuran pihak Israel terhadap kawasan Sheikh Jarrah.
Seperti dilansir dari Arab News, Senin (10/5), rencana penggusuran keluarga Palestina di Sheikh Jarrah memicu aksi protes warga Palestina yang berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5) pekan lalu, yang berujung bentrokan dengan polisi Israel. Bentrokan terus berlangsung pada hari-hari berikutnya dan menimbulkan ratusan korban jiwa.