Raksasa telekomunikasi AT&T Senin mengumumkan kesepakatan untuk menggabungkan unit kontennya WarnerMedia dengan Discovery. Langkah itu membuat salah satu studio terbesar di Hollywood itu untuk bersaing dengan raksasa media Netflix dan Disney.
Melansir CNBC, Minggu (17/5/2021), berdasarkan perjanjian tersebut, AT&T akan membatalkan akuisisi Time Warner senilai US$ 85 miliar dan membentuk perusahaan media baru dengan Discovery. Kesepakatan itu akan menciptakan bisnis baru, terpisah dari AT&T, yang dapat bernilai hingga US$ 150 miliar atau setara Rp 2.100 triliun.
AT&T mengatakan akan menerima jumlah agregat US$ 43 miliar dalam kombinasi uang tunai, utang, dan retensi utang tertentu dari WarnerMedia. Pemegang saham AT&T akan menerima saham yang mewakili 71% dari perusahaan baru tersebut, sementara pemegang saham Discovery akan memiliki 29%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika disetujui oleh regulator, mereka memprediksi kesepakatan itu akan selesai pada pertengahan 2022.
Sementara itu, saham Discovery hari ini naik hampir 9%. Sedangkan harga saham AT&T naik lebih dari 3%.
AT&T mengatakan Presiden dan CEO Discovery David Zaslav akan memimpin perusahaan baru hasil penggabungan tersebut. Untuk dewan petingginya akan terdiri dari 13 anggota, tujuh mewakili AT&T dan Discovery akan menunjuk enam anggota, termasuk Zaslav.
"Sangat menarik untuk menggabungkan merek bersejarah, jurnalisme kelas dunia, dan waralaba ikonik di bawah satu atap," kata Zaslav.
Zaslav mengatakan perusahaan baru itu memiliki misi tunggal yakni fokus menceritakan kisah yang paling menakjubkan dan melakukannya sambil bersenang-senang.
Namun, masa depan CEO WarnerMedia saat ini, Jason Kilar terancam. Stankey mengatakan Kilar masih menduduki jabatannya saat ini, tetapi Zaslav yang akan memutuskan apakah Kilar memiliki jabatan di perusahaan baru tersebut.
Baca juga: Disney PHK Pekerja Imbas Corona |
AT&T sendiri memiliki CNN, HBO dan Warner Bros. setelah mengakuisisi Time Warner, sejak berganti nama menjadi WarnerMedia. Sementara Discovery memiliki berbagai saluran seperti Animal Planet, TLC dan Discovery Channel.
Zaslav mengatakan pada konferensi pers hari Senin waktu setempat bahwa dia yakin perusahaan gabungan tersebut akan dapat bersaing dengan layanan streaming paling tenar seperti Disney + dan Netflix. Mereka akan menawarkan kombinasi berita dan olahraga yang dipadukan dengan hiburan seperti "Game of Thrones" dan Harry Potter.
Tonton juga Video: Tampilan Baru, Netflix Permudah Pengguna Nonton Tanpa Internet