.webp)
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan akan menghapus program e-Warong atau warung gotong royong berbasis elektronik. Hal itu disampaikan Risma saat rapat kerja dengan Komisi VIII.
"Kemudian saya juga mohon izin pak, untuk e-Warong itu akan saya hapus," katanya seperti disiarkan dalam YouTube Komisi VIII, Senin (24/5/2021).
Ia berencana menghapusnya karena menemukan e-Warong menjual komoditas dengan harga yang lebih mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kemarin saya melihat sendiri pak dengan Pak Menko, di e-Warong di Solo itu saksiknya Pak Dirjen ini, itu masyarakat membeli telur 1 kg Rp 27 ribu," katanya.
Padahal, tak jauh ada yang menjual telur dengan harga yang lebih murah. Ia sempat menanyakan kepada pengelola e-Warong. Berdasarkan pengakuan pengelola, telur itu diambil dengan harga sampai Rp 26 ribu.
"Di depan, jaraknya jalannya 3 meter, Pak Sekjen. Ada jual ditulis, dijual telur dalam bentuk grosir, ternyata minimal setengah kilo, terus saya nanya bu, saya ngomong 'Lah ko naiknya banyak, kemarin itu Rp 18 ribu kenapa Rp 27 ribu. Bu kita ambilnya Rp 26 ribu',"paparnya.
"Kemudian saya jalan, eh di depan saya baca poster terus saya nanya ibunya yang jual 'Bu berapa bu telur, Rp 18.500'. Artinya perbedaan orang miskin dia membeli lebih mahal karena kita menetapkan di tempat itu lah harus beli," sambungnya.
Risma mengatakan telah menyiapkan pengganti e-Warong. Dia mengatakan, penggantinya berupa aplikasi sehingga datanya bisa masuk ke Kemensos.
"Jadi nanti kita lagi siapkan e-Warong siapapun bisa menjadi tempat membeli dia, kita lagi siapkan aplikasinya dengan handphone saja nanti, jadi penjual tinggal klik-klik kemudian report itu masuk ke kita," ungkapnya.
Simak juga video 'Risma Beberkan Permasalahan Data Penerima Bansos':
