Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengumumkan bakal ada ledakan kepulangan PMI/TKI dari Malaysia ke Indonesia. Hal itu akan terjadi mulai bulan depan alias Juni-Juli 2021.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan 7.300 PMI terkendala akan dipulangkan dari Malaysia ke beberapa daerah di Indonesia. Rencananya mereka akan dipulangkan melalui debarkasi Tanjung Pinang.
"Kami memohon dukungan politik DPR dalam hal ini komisi IX, akan ada ledakan kepulangan yang cukup besar dari Malaysia yaitu 7.300 PMI terkendala, ini akan dikembalikan ke Indonesia pada Juni dan Juli pada 2021," kata Benny dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Senin (24/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny mengusulkan agar kepulangan 7.300 PMI tersebut tidak hanya dipusatkan melalui Tanjung Pinang untuk menghindari kerumunan.
"Jadi bisa dibagi ke pelabuhan-pelabuhan yang lainnya. Ini dimaksudkan untuk memecah titik-titik kepulangan debarkasi bukan hanya di Tanjung Pinang, tapi bisa alternatifnya langsung ke Dumai, atau dari Malaysia langsung ke Batam, atau Malaysia-Tanjung Perak, atau Malaysia-Tanjung Priok," bebernya.
Selama ini diungkap bahwa kepulangan PMI dari Malaysia mengalami berbagai kendala seperti masalah hukum keimigrasian di mana banyak dari mereka yang kehilangan hp, uang, hingga emas gelang atau kalung. Untuk itu, Benny mengusulkan kepada Komisi IX DPR untuk menjemput 7.300 PMI yang ada di Malaysia secara langsung untuk menghindari kejadian serupa menggunakan tranportasi milik KRI TNI AL ataupun kapal milik Kementerian Perhubungan.
"Kalau masuk tahanan keimigrasian pasti disita uang, hp dan rata-rata tidak dikembalikan saat mereka keluar. Bahkan emas gelang atau kalung sudah berubah jadi gelang atau kalung imitasi dan mereka tidak bisa komplain," kata Benny.