Jokowi Janji Rekrut 1.000 Orang Papua Kerja di BUMN, Realisasinya?

Jokowi Janji Rekrut 1.000 Orang Papua Kerja di BUMN, Realisasinya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 25 Mei 2021 15:12 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji akan merekrut 1.000 sarjana Papua untuk bekerja di BUMN dan perusahaan besar. Hal itu disampaikan pada 10 September 2019 lalu saat bertemu dengan tokoh Papua di Istana Negara.

Hampir dua tahun sejak janji itu diucapkan, bagaimana realisasinya?

Dalam acara bertajuk Inagurasi Putra Putri Terbaik Papua dan Penyandang Disabilitas untuk Berkarya di BUMN, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, acara ini digelar sebagai bentuk pelaksanaan komitmen Presiden 10 September 2019 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Acara pelantikan ini merupakan pelaksanaan komitmen Presiden pada tanggal 10 September 2019 di Istana Negara untuk melakukan afirmasi penerimaan 1.000 orang putra putri terbaik Papua untuk berkarya di berbagai BUMN, termasuk bagi penyandang disabilitas," katanya seperti disiarkan dari YouTube Wakil Presiden Indonesia, Selasa (25/5/2021).

Ia mengatakan, sejak 2019 pemerintah melalui Kementerian BUMN telah merekrut 776 putra putri terbaik Papua di perusahaan pelat merah. Adapun rinciannya, 522 orang di tahun 2019 dan 254 orang di tahun 2020.

ADVERTISEMENT

"Dan pada tahun 2021 ini proses perekrutan masih berlangsung hingga memenuhi target 1.000 orang seperti yang diamanatkan oleh Bapak Presiden," katanya,

Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan, bukan hal mustahil ke depan banyak putra putri terbaik Papua menjadi pimpinan di perusahaan pelat merah.

"Bukan suatu hal yang mustahil bila adik-adik semua yang hadir di acara ini dalam 20 tahun ke depan akan menjadi pimpinan di sejumlah BUMN sehingga mampu tampil sebagai profesional unggul dan pelopor bagi kemajuan tanah Papua dan Indonesia melalui pengabdian mereka," katanya.

Ketua Umum FHCI Alexandra Askandar mengatakan, kesempatan kerja di BUMN untuk putra putri Papua menarik animo yang tinggi di mana tercatat ada 20.000 yang mendaftar. Dia mengatakan, sebanyak 776 orang telah diterima dan ditempatkan di 55 BUMN.

"Dari 2019 hingga 2020 kami telah merekrut 776 putra putri terbaik Papua. Dengan rincian 522 orang 2019 dan 254 orang di 2020 yang ditempatkan di 55 BUMN di seluruh negeri atau terealisir sebesar 77% dari target 1.000 orang," ujarnya.

Dia juga mengatakan BUMN telah merekrut 310 orang penyandang disabilitas di 42 BUMN.

Mundur ke belakang, Jokowi pernah berjanji akan merekrut 1.000 sarjana dari Papua untuk bekerja di BUMN maupun perusahaan swasta yang besar. Mulanya, ia bercerita pengalamannya bertemu dengan mahasiswa Papua di berbagai negara. Dia bilang mahasiswa-mahasiswa Papua sangat pintar.

Di sisi lain, Jokowi juga khawatir mahasiswa yang kuliah di luar negeri akan kerja apa jika kembali ke Papua. Maka itu, ia akan memaksa BUMN dan perusahaan swasta besar untuk menerima putra Papua yang baru lulus studi. Jokowi menjanjikan 1.000 mahasiswa Papua akan mendapat pekerjaan yang layak.

"Tapi saya siang hari ini saya buka untuk BUMN dan perusahaan swasta besar yang akan saya paksa, karena kalau lewat prosedur udah kelamaan, jadi kewenangan saya, saya gunakan, agar bisa nerima yang baru lulus mahasiswa dari tanah Papua, sementara saya siang hari ini saya menyampaikan 1.000 dulu lah, nanti akan saya atur lagi masalah PNS tadi supaya juga ada penempatan di provinsi-provinsi yang lain. Termasuk kita atur di eselon 1, 2, 3 akan kita atur," tuturnya.


Hide Ads