BUMN Farmasi Janji Kasus Antigen Bekas Nggak Akan Terulang, Caranya?

BUMN Farmasi Janji Kasus Antigen Bekas Nggak Akan Terulang, Caranya?

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 25 Mei 2021 15:20 WIB
Penampakan alat antigen bekas sebelum didaur ulang
Foto: Dok. Polda Sumut
Jakarta -

Kasus rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara pada akhir April 2021 lalu menggegerkan publik. Bagaimana tidak, kasus ini muncul di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19) yang dilakukan oleh Kimia Farma Diagnostika sebagai cucu dari PT Kimia Farma Tbk.

PT Bio Farma (Persero) sebagai induk holding BUMN sektor farmasi memastikan kasus rapid test antigen bekas itu tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. Pihaknya menyebut sudah melakukan berbagai tindakan tegas salah satunya mengganti semua susunan manajemen Kimia Farma Diagnostika.

"Manajemen dalam hal ini pemegang saham mulai dari holding dan Kimia Farma sebagai grup yang langsung menangani Kimia Farma Diagnostika, kita sudah mengambil tindakan tegas dan juga yang dirasa perlu untuk memastikan bahwa kasus-kasus ini tidak akan terulang lagi di masa depannya," kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (25/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo menambahkan pihaknya telah menyiapkan 5 hal untuk mengatasi kasus rapid test antigen bekas tidak terulang. Pertama restrukturisasi organisasi yang bertujuan untuk penguatan sistem pengawasan mutu, yang di dalamnya termasuk memperkuat akhlak para pegawai.

"Kami juga melakukan reinforcement akhlak yaitu dengan dilakukan sosialisasi dan aktivasi core value akhlak ke karyawan dan tenaga outsourcing dan penandatanganan komitmen akhlak untuk seluruh karyawan dan melaksanakan webinar akhlak," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kedua pihaknya akan melakukan penguatan sistem layanan digital. "Dilakukan sistem registrasi pelanggan secara digital yaitu posisi cetak dari hasil tes akan diberikan dalam bentuk QR Code, meningkatkan transaksi digital bekerja sama dengan pihak bank dengan melakukan proses pembayaran melalui cashless baik itu mesin EDC maupun QRIS, kemudian pemasangan barcode untuk produk Kimia Farma," bebernya.

"Ketiga, sinergi dengan stakeholder yang ditujukan kepada pelanggan melalui kerja sama dengan stakeholder antara holding BUMN farmasi, regulator yaitu Dinas Kesehatan dan lembaga sertifikasi," tambah Verdi.

Keempat, melakukan audit sistem pengawasan internal yang berada di seluruh outlet klinik sejumlah 422 dan laboratorium klinik berjumlah 73. Kelima sekaligus yang terakhir, melakukan quality assurance officer yaitu penempatan petugas khusus di setiap business manager (BM) sebagai quality insurance officer yang bertugas untuk melakukan evaluasi secara berkala.

Lihat Video: Ini Cara Biar Nggak Tertipu Tes Antigen Bekas!

[Gambas:Video 20detik]



(aid/fdl)

Hide Ads