279 Juta Data yang Bocor Mirip Punya BPJS Kesehatan, tapi...

279 Juta Data yang Bocor Mirip Punya BPJS Kesehatan, tapi...

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 25 Mei 2021 16:04 WIB
Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (22/4/2020). Pemerintah membatalkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan mengikuti keputusan Mahkamah Agung (MA) nomer 7 tahun 2020 tentang pembatalan kenaikan iuran jaminan kesehatan per satu April 2020 bagi peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja (PB).
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Jakarta -

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti buka suara mengenai dugaan kebocoran 279 juta data peserta. Menurutnya, dugaan kebocoran yang disandingkan pada data BPJS Kesehatan belum tentu benar.

Dia mengakui memang data 279 juta orang Indonesia yang tersebar dan dijual di internet memiliki kemiripan dengan data milik BPJS Kesehatan. Namun, menurutnya hal itu belum terbukti. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi.

"Sebetulnya itu yang ditawarkan benar punya BPJS atau bukan? Itu kami belum tahu. Apa itu mirip? Iya. Tapi, datanya belum tahu, itu sedang diinvestigasi," kata Ali Ghufron dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (25/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak Sabtu 22 Mei yang lalu, dia mengatakan BPJS Kesehatan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sedang melakukan investigasi mendalam soal data yang tersebar di internet.

"Sabtu 22 Mei, kami dengan BSSN dan tim security operation system melakukan penelusuran melalui digital forensik. Tapi kami ini belum selesai, jadi kami belum tahu ada kebocoran atau tidak, tapi sudah ramai kalau ini bocor," ungkap Ali Ghufron.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder soal kejadian dugaan kebocoran data ini. Pihaknya sudah melapor ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menjelaskan kronologi yang telah terjadi.

Selain itu, pihaknya saat ini sudah melakukan penutupan data internal sebagai langkah preventif selama investigasi mendalam berlangsung. Pihaknya, juga menghentikan semua kerja sama terkait pertukaran data BPJS Kesehatan.

"Lalu kita sudah lapor dan koordinasi dengan Kominfo, kita lihat mereka juga langsung tutup beberapa situs raid forum," kata Ali Ghufron.

Lanjut ke halaman berikutnya untuk tahu lebih lanjut pernyataan bos BPJS Kesehatan.

Sebagai langkah hukum, pihaknya juga sudah melakukan laporan ke Bareskrim Polri. Pihaknya juga bersurat ke Otoritas Jasa Keuangan, untuk memberikan laporan soal dugaan kebocoran data peserta ini.

Ali Ghufron juga menjamin saat ini pelayanan BPJS Kesehatan tetap berjalan dengan normal dan lancar. Dia meminta masyarakat jangan takut dan khawatir dengan kabar kebocoran data yang ramai diperbincangkan.

"Kami memastikan bahwa pelayanan peserta tak akan terganggu, dan kami akan melayani masyarakat dengan baik. Kami imbau masyarakat tetap tenang dan lakukan pelayanan seperti biasa," ungkap Ali Ghufron.

Sebelumnya, 279 juta data WNI tersebar dalam forum hacker Raid Forums, disinyalir ratusan juta data ini milik BPJS Kesehatan dan mengalami kebocoran.

Kasus dugaan kebocoran data WNI ini sedang ditangani oleh Bareskrim Polri. Disebutkan, 279 juta data WNI tersebut dijual secara online di forum hacker Raid Forums.

Informasi pribadi dalam data bocor itu meliputi NIK (nomor induk kependudukan), nama, alamat, nomor telepon, bahkan kabarnya juga besaran gaji. Disertakan pula sejuta sampel data untuk pengecekan.


Hide Ads