Perusahaan di Amerika Serikat (AS) mulai merekrut lebih banyak orang berdarah Afrika-Amerika atau berkulit hitam untuk level pimpinan. Hal ini terjadi paska insiden meninggalnya George Floyd tahun lalu.
Mengutip Reuters, akibat insiden tersebut banyak protes yang mengalir dari masyarakat ke perusahaan AS. Pasalnya, kebanyakan perusahaan dipimpin oleh orang kulit putih.
Namun dijanjikan perbaikan sistem perekrutan dan juga mempromosikan orang kulit hitam. Sebagai contoh, Perusahaan S&P 500 sudah menunjuk 165 direktur berkulit hitam dari 513 anggota dewan perusahaan baru. Ini terhitung 1 Juli 2020 hingga 19 Mei 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Head of Corporate Solution ISS, Marija Kramer menyebutkan mulai ada perubahan. Memang banyak investor yang mulai mendorong perusahaan untuk melakukan kampanye anti arsial. Lalu ada juga audit untuk menganalisis dampak perusahaan terhadap hak-hak sipil, ekuitas dan keragaman.
Misalnya operator bursa saham Nasqad Inc sedang menunggu persetujuan dari regulator untuk pelaporan direktur berdasarkan gender, kulit hitam sampai LGBTQ+. Hal ini memungkinkan para anggota LGBTQ+ atau kaum minoritas lainnya bisa berada di posisi tersebut. Corporate Solution ISS meyebutkan sudah ada setengah dari direktur baru yang berkulit hitam untuk bergabung dengan perusahaan publik.