Kisah Srikandi Pelayaran di Sulsel, Omzet Rp 1 M Meski Pandemi

Kisah Srikandi Pelayaran di Sulsel, Omzet Rp 1 M Meski Pandemi

Abu Ubaidillah - detikFinance
Rabu, 26 Mei 2021 20:12 WIB
BRI
Foto: dok. BRI
Jakarta -

Pandemi bukan menjadi penghalang untuk memberi manfaat dan penghidupan bagi Pemilik PT Pelayaran Andalan Lancar Bahari, Siti Ara Masit. Niatnya memberi pekerjaan bagi banyak orang telah membawa mencapai kesuksesan.

Berawal dari mimpi ingin memiliki 500 pekerja, wanita asal Sulawesi Selatan ini membuktikan masih ada harapan kebangkitan ekonomi meski pandemi COVID-19 masih terjadi.

Masita mengungkapkan dirinya memang punya keinginan besar untuk mengelola bisnis pelayaran. Meski tak banyak perempuan yang berkecimpung di industri ini, ia selalu percaya peluang untuk tumbuh dan berkembang itu ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu satu anak ini menjelaskan bisnisnya tidak dirintis dengan mudah, awalnya ia harus bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan pelayaran dan mencari pengalaman. Seiring waktu berjalan, pada 2017 ia sukses mendirikan perusahaannya sendiri.

Ia mengaku keberhasilannya juga berkat pembiayaan yang loyal dari BRI. Masita mendapatkan pinjaman dari BRI KC Balikpapan A Yani di Kalimantan Timur sejak tahun 2018. Diakui olehnya, berkat bantuan tersebut ia sangat terbantu, apalagi proses pengajuannya juga dimudahkan.

ADVERTISEMENT

"Awalnya modal sendiri, akhirnya dari keagenan saya kumpulkan dan saya beli kapal. Setelah saya beli kapal akhirnya saya pinjam ke BRI, awal pinjaman saya itu Rp 1 miliar," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/5/2021).

Dukungan pembiayaan dari BRI tersebut selain untuk membeli dua unit kapal juga untuk membiayai operasional dan piutang usaha serta kredit investasi. Seiring perkembangan usaha, Masita juga membeli kapal LCT (landing craft tank) dengan nama Sinar Pagi melalui pembiayaan dari BRI.

Bisnisnya terus berkembang hingga kini ia memiliki 4 cabang, yakni di Makassar, Samarinda, Sangkulirang, dan Balikpapan. Di Sangkulirang, Kalimantan Timur, kapal LCT yang ia miliki disewa oleh perusahaan sawit untuk mengangkut hasil komoditas andalan ekspor tersebut.

Wanita 45 tahun ini mengaku bangga karena dirinya sudah memiliki 40 karyawan dengan 4 cabang. Karyawan perempuan ditugaskan di bagian administrasi dan keuangan, sedangkan karyawan laki-laki ditempatkan di lapangan siap memberi pelayanan kepada konsumen. Ia pun mengaku bersyukur masih bisa membayar gaji karyawan dan operasional berkat pendapatan yang lumayan di tengah pandemi.

"Saya dibantu dengan agensi. Untuk omzet, nominalnya itu relatif tergantung banyaknya kapal yang diagenkan, jujur saja meskipun lagi COVID-19, masih dapat Rp 1 miliar lebih per bulan," ungkapnya.

Ia juga mengaku berharap bisa mendorong perusahaannya untuk membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi. Harapannya di usia 50 tahun nanti ia bisa menambah kapal lagi, mempekerjakan banyak orang, serta bisa membuka 9 cabang perusahaan pelayaran di daerah lain.

"Sukanya adalah bagaimana menciptakan lapangan kerja bagi orang yang membutuhkan pekerjaan. Karena memang itu tujuannya, saya senang dan bersyukur bisa menciptakan lapangan pekerjaan," pungkasnya.




(prf/hns)

Kalkulator
KREDIT USAHA

Simulasikan kebutuhan modal bisnis impian Anda dengan kalkulator kredit usaha detikFinance
Info Lanjut
Jumlah Pinjaman
Jangka Waktu
Suku Bunga
Hide Ads