Seluruh Wilayah RI Kena Dampak Pandemi, Kenapa Harus Work From Bali?

Liputan Khusus Work From Bali

Seluruh Wilayah RI Kena Dampak Pandemi, Kenapa Harus Work From Bali?

Dana Aditiasari - detikFinance
Minggu, 30 Mei 2021 14:06 WIB
Deretan Ruko Tutup di Kwasan Kuta
Foto: Deretan Ruko Tutup di Kawasan Kuta (Dana Aditiasari/detikcom)
Kuta -

Seruan Work From Bali menggema setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menggencarkan program Work From Bali untuk kementerian di bawah koordinasinya. Maksudnya, pegawai kementerian akan melakukan pekerjaannya dari Pulau Bali.

Hal ini dinilai Luhut dapat membantu mengoptimalkan pemulihan pariwisata di Bali. Khususnya untuk mendorong keterisian hotel di Bali.

Pertanyaannya, kenapa harus Bali?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan itu pasti terlontar di benak banyak orang. Apalagi seluruh negeri juga merasakan dampak pandemi, bukan hanya Bali.

Menjawab pertanyaan itu, tim detikcom langsung meluncur ke pulau dewata. Lesunya perekonomian Bali langsung terasa begitu tim detikcom menapaki kaki pada Kamis 27 Mei 2021 lalu. Jalan-jalan tampak lengang, jauh berbeda dengan Bali biasanya yang selalu ingar bingar.

ADVERTISEMENT

Malam itu, jam baru menunjukkan pukul 19.00 WITA. Tapi keriuhan pulau dewata sama sekali tak terlihat. Jalan-jalan di kawasan Kuta yang biasanya ramai oleh kerlap-kerlip restoran hingga toko kecil penjual pernak-pernik sepanjang siang dan malam, kini sama sekali tak nampak.

Nyaris sepanjang jalan tampak gelap, hanya diterangi bulan dan lampu jalan. Tak ada lagi dentuman musik dari cafe dan bar di sisi kiri dan kanan jalan. Tak ada lagi wisatawan dalam dan luar negeri lalu-lalang memadati jalanan dan membuat kendaraan melaju pelan.

Bahkan, banyak pusat ekonomi yang tampak 'mati'. Bukan hanya mal besar, tapi juga toko dan ruko kecil sederhana tenggelam tak ada napas. Melaju di kawasan Kuta, tampak berjejer ruko dan toko yang tutup. Kondisi serupa juga dijumpai di nyaris seluruh antero Bali, seperti Ubud, Uluwatu hingga Denpasar.

Tekanan ekonomi ini tak lepas dari anjloknya kunjungan turis mancanegara ke Bali imbas maraknya pembatasan dan larangan perjalanan lintas negara guna memerangi penyebaran virus Corona yang menjangkiti dunia sejak awal tahun lalu.

Saking sepinya kunjungan wisata, sejumlah pementasan tari tradisional seperti tari kecak di Pure Uluwatu yang sebelumnya rutin digelar guna menarik wisatawan, kini hanya digelar di waktu-waktu tertentu saja.

"Dulu waktu pertama COVID total dihentikan. Baru 3 bulan ini kembali digelar. Itu pun hanya Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. Nggak setiap hari kami gelar," tutur salah satu petugas penyelenggara pementasan tari kecak yang ditemui detikcom di Pura Uluwatu, Sabtu (29/5/2021) kemarin.

"Ekonomi bali tertekan"

Kalimat itu yang benar-benar bisa menggambarkan kondisi Bali saat ini. Lesunya ekonomi Bali juga tercermin dari data Bank Indonesia. Pada kuartal I 2021, Bali menempati posisi paling bawah dalam hal pertumbuhan ekonomi. Benar saja, pada periode tersebut, ekonomi Bali terkontraksi hingga 9,85%. Kontraksi ekonomi yang dirasakan Bali jauh lebih besar dibanding Provinsi lain.

Tak ada provinsi lain di Indonesia yang ekonomi tertekan separah Bali. Dibandingkan dengan Kalimantan Tengah sebagai provinsi kedua terparah, kontraksi ekonomi yang dialami hanya sebesar 3,12%. Bahkan, kontraksi ekonomi yang dialami Jakarta kurang dari 2%, tepatnya 1,65%.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan, menilik data lainnya, tampak jelas bagaimana ekonomi Bali begitu tertinggal. Bila ekonomi nasional tampak mulai pulih dari kuartal II 2020 yang terkontraksi 5,32% dan membaik pada kuartal I 2021 yang hanya terkontraksi 0,74%.

Pemulihan ekonomi Bali tergolong sangat lambat. Dari kontraksi 11,06% di kuartal II 2020, pada kuartal I 2021 kontraksinya masih sebesar 9,85%.

"Dibandingkan dengan kontraksi ekonomi nasional yang hanya 0,74%, kontraksi ekonomi Bali sangat dalam mencapai 9,85%. Dari data itu kita bisa lihat, kenapa Bali butuh pertolongan (Work From Bali)," tegas dia.

(dna/zlf)

Hide Ads