Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, perubahan iklim dan pandemi COVID-19 telah menjadi peringatan kepada semua pihak untuk lebih serius dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Maka itu, perlu cara-cara luar biasa kemitraan antar pemangku kepentingan.
Hal itu menjadi kunci untuk memastikan aktivitas perekonomian dan produksi serta konsumsi dilakukan secara berkelanjutan.
"Untuk itu kita perlu melakukan langkah-langkah fundamental untuk memastikan tercapainya pembangunan hijau di tataran global," kata Jokowi P4G Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 Summit, Senin (31/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara tersebut, Jokowi menyapa Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Ia mengucap terima kasih dan selamat atas penyelenggaraan acara tersebut di tengah situasi yang menantang.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, ada sejumlah langkah untuk memastikan tercapainya pembangunan hijau di tataran global. Sebutnya, mewujudkan lingkungan yang mendorong sinergi antara investasi dan penciptaan lapangan kerja dengan pembangunan hijau.
"Indonesia telah menerapkan perencanaan pembangunan rendah karbon yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana pembangunan jangka menengah nasional," katanya.
Baca juga: 3 PR Besar Blok Rokan yang Belum Beres |
Dia juga menambahkan, Indonesia telah meluncurkan Undang-undang Cipta Kerja untuk memastikan kemajuan ekonomi dan sosial tidak merugikan masyarakat.
"Indonesia juga telah meluncurkan Undang-undang Cipta kerja sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memastikan agar kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat tidak merugikan lingkungan," katanya.
Tonton Video: Ketemu Serikat Buruh, Moeldoko Janji Kawal UU Cipta Kerja