Jokowi Targetkan Investasi Rp 1.200 T di 2022, Bahlil: Butuh Gizi yang Kuat

Jokowi Targetkan Investasi Rp 1.200 T di 2022, Bahlil: Butuh Gizi yang Kuat

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 31 Mei 2021 15:42 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberi kuliah umum bagi mahasiswa di Universitas Citra Bangsa. Ada berbagai hal yang dibahas Bahlil di sana.
Foto: Dok. BKPM
Jakarta -

Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mendapat pekerjaan rumah (PR) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa investasi di 2022 harus mencapai Rp 1.200 triliun. Realisasi itu lebih besar dari targetnya saat belum naik level menjadi menteri.

"Target 2022 investasi kita itu sebenarnya Rp 985 triliun atau maksimal Rp 1.127 triliun. Tapi permintaan Bapak Presiden kepada kami menjadi Rp 1.200 triliun, jadi naik 30%. Ini dibutuhkan gizi yang kuat dan pelumas yang paten punya karena kalau tidak, ini berdampak sistemik dalam pengelolaan bagaimana menyelesaikan investasi," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (31/5/2021).

Tahun 2021 ini sendiri Bahlil mendapat tugas dari Jokowi untuk merealisasikan investasi sebesar Rp 900 triliun. Dari target itu, pada kuartal I-2021 sudah mencapai Rp 219,7 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PMA (penanaman modal asing) dan PMDM (penanaman modal dalam negeri) kita sudah membaik meski masih COVID, sudah naik 51-52% dibanding 2020. Jadi posisi kita sudah sedikit memberikan secercah harapan. Kami targetkan insyaAllah tercapai dengan cara kerja dan bagaimanapun kita harus lakukan," tegasnya.

Realisasi investasi itu disebut lebih banyak berada di luar Jawa. Ke depan, kata Bahlil, dirinya akan mengembangkan sektor-sektor investasi berdasarkan kesesuaian kawasan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Contoh di kawasan Sulawesi, Maluku itu kita akan dorong untuk industri nikel untuk baterai dengan perikanan. Kemudian kawasan Papua kita akan dorong sektor pembangunan pupuk di Papua Barat dan juga pembangunan smelter dengan perkebunan pala. Di kalimantan hilirisasi bauksit, gasifikasi batu bara, kemudian menjadi pusat IKN," tuturnya.

"Sumatera kita bicara hilirisasi sawit, juga di Riau industri karet dan ban. Di Jawa kita akan melakukan kolaborasi, kita akan bangun untuk baterai mobil di Batang dan kemarin sudah groundbreaking tahap pertama untuk pabrik kaca nilai investasinya Rp 5 triliun. Bali kita bicara pariwisata dan kawasan kesehatan untuk lansia, jadi kalau kita sudah tua dan gairah hidup sudah kurang mungkin kita bisa di sana aja agar menatap masa depan yang cerah," tambahnya.

Lihat juga Video: Jadi Menteri Investasi, Bahlil: Kita Kawinkan Pengusaha Besar-UMKM

[Gambas:Video 20detik]



(aid/fdl)

Hide Ads