Cuma yang Putus Asa dan Malas Usaha Percaya Pesugihan!

ADVERTISEMENT

Cuma yang Putus Asa dan Malas Usaha Percaya Pesugihan!

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 01 Jun 2021 20:03 WIB
Ilustrasi Uang Receh Konsumsi Rupiah Inflasi Belanja
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Masih ada saja SMS yang menawarkan pesugihan dengan iming-iming bisa memberikan banyak uang dengan cara instan. Berbagai cara dilakukan untuk membuat orang tergiur, salah satunya mengklaim pesugihan halal.

Memangnya masih ada yang percaya dengan iming-iming mendapatkan uang secara instan? Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho biasanya yang percaya dengan hal semacam itu adalah orang-orang yang ingin mendapatkan uang tanpa susah payah.

"Menurut saya kemungkinan masih ada aja masyarakat yang akan tertarik dengan penawaran-penawaran seperti itu. Mereka yang akan tergiur dengan tawaran tersebut kemungkinan yang ingin bisa dapat uang banyak dengan cara instant dan tidak perlu kerja keras," katanya kepada detikcom, Selasa (1/6/2021).

Selain itu, orang yang tergiur dengan pesugihan uang adalah mereka yang masih percaya dengan hal berbau klenik atau supranatural.

Janji surga yang diberikan pun disebut Andy mirip dengan investasi bodong atau money game, dimana dijanjikan keuntungan besar dengan modal kecil.

"Bahkan tanpa perlu kerja keras, dimana banyak masyarakat kita yang tergiur olehnya. Bedanya kalau yang money game berbalut investasi, sementara yang pesugihan beraroma dunia suprantural," tambahnya.

Bagi yang tergoda dengan pesugihan halal semacam itu, tentu saja perlu berhati-hati. Seperti diungkapkan oleh Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing.

"Masyarakat diminta berpikir rasional. Tidak mungkin orang lain memberikan kita keuntungan kalau kita tidak kerja," sebut Tongam.

Tawaran pesugihan dan semacamnya, dijelaskan dia tidaklah masuk akal. Jadi, jangan percaya dengan iming-iming yang dijanjikan.

"Ini memang tidak masuk akal, masih ada saja yang percaya penggandaan uang. Padahal pelakunya juga kekurangan uang," tambah Tongam.

(toy/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT