Jateng Juga Ingin Punya Jabatan di Blok Cepu
Rabu, 15 Mar 2006 15:42 WIB
Semarang - Exxonmobil memang telah disetujui menjadi pengeksplorasi Blok Cepu. Namun demikian, tidak berarti semua masalah selesai. Dengan alasan ingin menyejahterakan rakyat, Pemprov Jateng mengincar posisi direktur dalam struktur operatorship."Exxon dan Pertamina kan sudah dapat posisi GM dan wakil GM. Nah, konsorsium pemerintah harus menempatkan wakilnya juga. Ini merupakan asas manajemen," kata Wakil Gubernur Jateng Ali Mufiz kepada wartawan di kantornya, Jl. Pahlawan Semarang, Rabu (15/3/2006).Mufiz menjelaskan, hingga saat ini struktur operatorship belum selesai. Terutama pada level di bawah GM dan wakil GM. Pada level kedua inilah diharapkan konsorsium pemerintah bisa mendapatkan posisi.Lebih jauh Mufiz menyatakan, perwakilan pemerintah tersebut bisa diambilkan dari Jateng, Jatim, Blora atau Bojonegoro. Hal itu sangat tergantung pada kesepakatan antar pemerintah daerah."Pasti ada perebutan. Tapi antarpemerintah daerah kan sudah satu pola pikir yakni demi kesejahteraan rakyat. Karena itu, dalam negosiasi nanti semua harus mengarah ke sana," paparnya.Jika Jateng yang mewakili, maka tugas itu diberikan pada personil PT SPJT (Sarana Pembangunan Jawa Tengah). Begitu juga dengan Jatim, Blora atau Bojonegoro. Mereka akan menunjuk salah satu personil BUMD setempat."Besok saya akan bertemu dengan pimpinan PT SPJT untuk mengkomunikasikan hal ini," kata lelaki berlatar belakang akademisi ini.Sebagai salah satu pemegang saham eksplorasi Blok Cepu, sudah sepantasnya pemerintah daerah menempatkan wakil dalam struktur operatorship. Dengan cara demikian, maka mereka bisa ikut andil dalam pengambilan keputusan."Kita kan tidak ingin jadi papan nama atau dibilang ini bagianmu. Setelah itu selesai. Dimana pun tempatnya, pemegang saham itu punya perwakilan dalam manajemen," tegas Mufiz.Meski operatorship sudah ditentukan, hingga kini belum ada kejelasan mengenai teknis operasionalnya. Misalnya, tekonologi apa yang digunakan, bagaimana pengelolaannya, dan distribusinya seperti apa."Kita mengikuti saja apa yang ditentukan pimpinan. Yang jelas, memang tidak mudah menyelesaikan persoalan teknis dalam eksplorasi Blok Cepu," demikian Ali Mufiz.
(qom/)