Butuh Banyak Karyawan, Lowongan Perusahaan Ritel Malah 'Dianggurin'

Butuh Banyak Karyawan, Lowongan Perusahaan Ritel Malah 'Dianggurin'

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 08 Jun 2021 09:50 WIB
Ilustrasi cari pekerjaan
Foto: Dok. detikcom
Jakarta -

Banyak perusahaan ritel di Amerika Serikat ternyata memberikan program insentif jenis baru, yaitu bonus masuk bagi karyawan baru.

Hal ini diberikan karena para perusahaan di AS ternyata kesulitan untuk mendapatkan karyawan. Lowongan kerja yang dibuka jarang yang melamar. Padahal permintaan belanja mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.

Dilansir dari CNN, Selasa (8/6/2021), Amazon, Ollie's Bargain Outlet, jaringan supermarket Tops Markets, toko serba ada Sheetz, dan banyak toko kecil telah menawarkan bonus bagi masyarakat yang berminat mendaftar pekerjaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bonus masuk dinilai bisa lebih menguntungkan bagi para pengusaha, daripada menaikkan upah. Pasalnya, bonus tidak permanen dan pada akhirnya lebih murah.

Perusahaan pencari kerja Korn Ferry dalam surveinya kepada lebih dari 50 ritel besar di AS menemukan perusahaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerja baru dalam mengisi posisi kerja yang kosong. Ada sekitar 94% dari total 50 ritel besar yang mengaku demikian.

ADVERTISEMENT

29% mengatakan mereka telah menerapkan bonus masuk untuk membantu perekrutan, sementara 32% mengatakan mereka memiliki program rujukan.

"Dulu, selalu ada cukup banyak orang yang melamar pekerjaan, namun sekarang berbeda. Ini (program bonus karyawan baru) memberi tahu Anda betapa pengecer membutuhkan staf," kata Craig Rowley, mitra klien senior di Korn Ferry.

Perusahaan mencari pekerja karena semakin banyak orang Amerika yang divaksinasi kembali ke toko. Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat, ada sekitar 878.000 lowongan pekerjaan di sektor ritel AS pada bulan Maret, jumlah itu meningkat 53% dari bulan yang sama tahun lalu.

Di sektor pergudangan dan transportasi, ada 348.000 pekerjaan terbuka di bulan Maret, meningkat 5% dari tahun lalu. Toko-toko ritel menambahkan lebih banyak pekerjaan gudang dan pengiriman karena belanja online menjadi lebih luas.

Ekonom, pakar tenaga kerja, dan perusahaan menduga ada beberapa alasan yang membuat banyak masyarakat enggan kembali mengisi lowongan kerja yang ada.

Mulai dari kesulitan yang dialami pekerja dalam menemukan pengasuhan anak dan keluarga, masalah kesehatan, keselamatan di antara tenaga kerja, hingga tunjangan pengangguran yang diperluas.

Perusahaan kini berharap bonus akan membantu mereka mendapatkan pekerja dan mengisi posisi-posisi yang kosong di tengah naiknya permintaan.

Berapa Besaran Bonus Karyawan Baru?

Amazon sendiri sudah mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka menawarkan bonus masuk hingga US$ 1.000 atau sekitar Rp 14,2 juta (kurs Rp 14.200) di banyak lokasi.

Perusahaan juga mengatakan beberapa posisi lowongan pekerjaan yang dibuka menawarkan gaji rata-rata lebih dari US$ 17 atau sekitar Rp 241 ribuan per jam, lebih tinggi dari upah minimum perusahaan US$ 15.

Sementara itu, Bargain Outlet Ollie memberikan bonus pendaftaran US$ 1.000 atau sekitar Rp 14,2 juta kepada 200 staf yang melamar lowongan di pusat distribusinya.

Kemudian, Sheetz menawarkan bonus US$ 500 sekitar Rp 7,1 juta untuk pekerja toko dan US$ 1.000 Rp 14,2 juta untuk supervisor shift dalam mengisi 50 pekerjaan.

Di sisi lain, Tops Markets, jaringan supermarket di Timur Laut AS juga memberikan bonus US$ 2.000 atau sekitar Rp 28,4 juta untuk mempekerjakan sekitar 100 pekerja di pusat distribusinya.

Seorang warga AS, Robin Ray Buscaino sebelumnya kehilangan pekerjaannya pada tahun 2020 di sebuah restoran di Colton, California, dan menganggur selama setahun. Kini, dia mulai bekerja di hub udara regional Amazon pada daerah San Bernardino, California.

Kerja di bongkar muat kargo pesawat, gaji Ray dipatok sebesar US$ 16,40 atau sekitar Rp 232 ribuan per jam. Dia mengatakan dirinya juga sudah mengantongi bonus US$ 3.000 atau sekitar Rp 42,6 juta yang ditawarkan Amazon untuk pekerjaan itu

Rupanya, bonus karyawan baru itu menjadi faktor penentu dalam keputusannya untuk bekerja di sana. "Bonus itu adalah ceri di atas kue untuk saya," katanya.




(hal/das)

Hide Ads