Hari ini merupakan hari lahir ke 100 Presiden ke-2 RI Soeharto. Lahir 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, Soeharto menjadi presiden terlama yang memimpin Indonesia selama 32 tahun.
Memperingati seabad kelahiran Soeharto, pihak keluarga akan menggelar peringatan kelahiran di Masjid At-Tin, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur hari ini, Selasa (8/6/2021) sore nanti.
Sosok Soeharto tak lepas dari kejadian krisis ekonomi pada 1998. Sebenarnya, menurut Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo krisis ekonomi pertama yang menimpa Indonesia terjadi pada 1965-1966.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Krisis pertama itu di tahun 1965-1966 yang pada saat itu kondisi dari sosial, politik, ekonomi kita betul-betul dalam kondisi yang memprihatinkan. Bahkan secara ekonomi kita tahu di tahun 1965 itu inflasi mencapai 594%. Tahun 1966 mencapai 635%. Kondisi sangat berat, dan untuk memulihkan ekonomi, sosial, dan politik memerlukan waktu," kata Agus pada 3 April 2020 lalu.
Namun, krisis ekonomi yang terparah terjadi pada masa pemerintahan Soeharto antara 1997-1998. Peristiwa ini disebut-sebut menjadi penyebab utama tumbangnya masa Orde Baru setelah berkuasa selama 32 tahun.
Dari sisi nilai tukar, pada masa pemerintahan Soeharto, dolar AS berada di kisaran Rp 2.000-Rp 2.500 karena Indonesia belum menganut rezim kurs mengambang. Orde Baru kala itu tidak mau tahu, dolar AS harus bertahan di level itu.
Namun karena kebijakan itu cadangan devisa Indonesia terus tergerus untuk menjaga kurs. Akhirnya pemerintah membuka rupiah menjadi kurs mengambang. Akhirnya dolar AS mulai merangkak naik ke Rp 4.000 di akhir 1997, lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998. Ekonomi morat-marit hingga terjadi penjarahan di mana-mana.
Pelemahan rupiah diperparah ketika kondisi keamanan dan politik Indonesia bergejolak. Pada Mei 1998, kerusuhan terjadi di mana-mana menuntut Presiden Soeharto mundur dan mulai dari situ krisis moneter Indonesia memuncak.
Sampai akhirnya rupiah jatuh tak berdaya saat dolar AS mencapai level Rp 16.650. Perekonomian pun kacau balau. Ekonomi Indonesia tidak tumbuh bahkan -13,1%, harga-harga pangan melambung tinggi, inflasi pun meroket hingga 82,4%. Depresiasi rupiah mencapai 197%.
Bagaimana kelanjutan krisis di masa Soeharto? klik halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Mengenang 23 Tahun Reformasi, Insiden Berdarah Kala Soeharto Lengser