Ketiga, kesepakatan yang diambil dalam pertemuan ini adalah peningkatan kerja sama Indonesia dan China di bawah Belt and Road Initiative (BRI). Kedua negara akan menyelaraskan BRI dengan visi poros maritim global.
China juga memastikan akan melakukan penyelesaian kereta api cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal dan menetapkan tolok ukur untuk proyek tahap pertama yang dibangun bersama oleh kedua negara di bawah BRI.
Indonesia dan China akan mempercepat pembangunan platform kerja sama baru bernama 'Dua Negara, Taman Kembar'. Kerja sama ini mengeksplorasi arah baru untuk kerja sama di sektor industri hijau, dan menyediakan mesin baru untuk konstruksi bersama berkualitas tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"China akan melakukan kerjasama investasi dan pembiayaan tingkat tinggi dengan Indonesia melalui berbagai jalur, dan secara aktif mendukung Indonesia dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kapasitasnya untuk pembangunan yang mandiri dan komprehensif," ungkap Kemenlu China.
Kesepakatan yang keempat, Indonesia dan China akan memperluas kerja sama maritim. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pengembangan pusat penyimpanan ikan nasional.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk melaksanakan pembentukan padang rumput laut ekologis dan proyek percontohan untuk desalinasi air laut.
"Mendukung sejumlah proyek baru berkualitas tinggi, dan mempercepat konsultasi tentang Kode Etik di Laut Cina Selatan untuk menjadikan kerja sama sebagai tema utama situasi di Laut China Selatan," papar Kemenlu China.
Kesepakatan yang kelima adalah Indonesia dan China akan memperkaya pertukaran budaya dan people-to-people. Kedua belah pihak akan mengatasi hambatan pandemi, berinovasi model interaktif dan meneruskan persahabatan tradisional antara China dan Indonesia.
Indonesia dan China akan mengembangkan pariwisata online dan proyek tur langit untuk memulai kembali kerja sama pariwisata secara penuh setelah pandemi.
China juga akan memperkuat kerjasama di bidang pendidikan vokasi, melakukan pertukaran pelatihan atlet dan memperluas interaksi antara lembaga think tank dan media untuk lebih mengkonsolidasikan dukungan publik untuk pengembangan hubungan bilateral.
Simak Video "Luhut: KPK Ini Super Sakti, Tapi OTT Nggak Bikin Jera!"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/das)