Ini Dia 3 Tahap Pemulihan Ekonomi Bali

Ini Dia 3 Tahap Pemulihan Ekonomi Bali

Sui Suadnyana - detikFinance
Selasa, 08 Jun 2021 19:00 WIB
Tanah Lot menjadi salah ikon pariwisata Bali. Tapi semenjak pandemi Corona, pariwisata Bali tidak lagi berdenyut, salah satunya Tanah Lot. Berikut foto-fotonya yang diambil pada Jumat (28/5/2021).
Ilustrasi/Foto: Andi Saputra
Denpasar -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membeberkan upaya pemulihan ekonomi Bali yang diterjang pandemi COVID-19. Pemulihan ekonomi tersebut dirancang dalam tiga fase yaitu fase pandemi, survival dan transformasi.

Pada fase pandemi yang saat ini masih dihadapi masyarakat dunia, Bali perlu melakukan kampanye besar-besaran tentang penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Saat ini kita perlu meyakinkan wisatawan bahwa mereka aman ketika berkunjung ke Bali, aman karena prokes diterapkan dengan baik. Prokes-nya yang kita tonjolkan untuk meyakinkan, karena sampai saat ini negara manapun belum bisa memberi jaminan kalau COVID-19 itu sudah tidak ada," kata Teten saat silaturahmi dan diskusi dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali/Bali Tourism Board, Selasa (8/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Teten, sesungguhnya wisatawan domestik maupun mancanegara sudah sangat rindu plesiran ke Pulau Dewata. Namun sebagian besar masih menahan diri karena belum yakin dengan penerapan prokes.

"Ini perlu kampanye secara terus menerus agar mereka yakin prokes telah diterapkan secara benar. Promosi seperti subsidi tiket atau diskon kamar hotel tidak efektif untuk saat ini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pada fase survival, Teten berpendapat bahwa Bali perlu mengubah strategi agar berbagai produk khas Bali lebih banyak go international dengan memanfaatkan market digital. Untuk itu, kata dia, sangat dibutuhkan pendampingan dan dorongan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan.

"Saya yakin, banyak yang rindu dengan berbagai produk khas Bali. Ubah mindset, kembangkan jiwa entrepreneur," ajaknya.

Langsung ke halaman berikutnya

Menginjak ke fase transformasi pasca pandemi, Teten mengingatkan agar Bali jangan 100 persen mengandalkan pertumbuhan ekonomi pada sektor pariwisata. Sebab, sektor ini rentan terhadap berbagai isu seperti keamanan dan kesehatan.

Karena itu, Bali perlu didorong untuk mengoptimalkan pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis sumber daya alam seperti kelautan dan sebagainya

Di samping itu, transformasi juga bisa dilakukan pada pengemasan seni dan budaya dalam pertunjukan digital. Namun untuk saat ini, pemulihan pariwisata menjadi prioritas karena sektor ini akan menarik gerbong ekonomi lainnya untuk bangkit dan kembali tumbuh.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menilai, pandemi COVID-19 sebagai momentum yang mengingatkan kembali bahwa pariwisata merupakan sektor yang sangat rapuh dan riskan terhadap berbagai isu, utamanya keamanan dan kesehatan.

"Ketika daerah lain sudah mulai tumbuh positif, kami di Bali masih harus menghadapi kontraksi ekonomi yang berlarut-larut," ujarnya.

Kondisi ini menurutnya disebabkan besarnya ketergantungan Bali pada pariwisata, dimana 53 persen PDRB Bali bertumpu pada sektor ini. Kendati ada sektor UMKM, Cok Ace menilai perkembangannya belum optimal. Menurutnya, untuk pengembangan sektor UMKM di Bali, kemampuan memanfaatkan market digital perlu terus ditingkatkan.


Hide Ads