Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa 2/3 obat dunia diproduksi di China. Sementara orang-orang di Indonesia sibuk mengomentari China.
"Saya ingin mengatakan kepada Anda, kita kadang-kadang marah mengenai bilang Tiongkok, China, apa segala macam. Saya mau bilang kepada Anda, mereka luar biasa, 2/3 obat-obat dunia, farmasetikal dan juga obat-obat itu diproduksi di Tiongkok," kata dia dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan, Kamis (10/6/2021).
Luhut selama empat hari kemarin melakukan kunjungan kerja ke China. Pada kesempatan itu dirinya bernegosiasi agar obat-obat tersebut ada yang diproduksi di Indonesia.
"Saya lihat kemarin dan sehingga mewakili Menteri Kesehatan, kemarin kami langsung membuat negosiasi untuk memproduksi di Indonesia," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia dan China akan memperdalam kerja sama vaksin dan perawatan kesehatan COVID-19. China akan memperdalam kerja sama di seluruh rantai industri vaksin dengan Indonesia. Mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi dan distribusi, hingga membantu Indonesia membangun pusat produksi vaksin regional.
"Kedua belah pihak sepakat untuk mendukung pembebasan hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19 dan menganjurkan aksesibilitas serta keterjangkauan vaksin yang lebih besar," bunyi keterangan resmi Kemenlu China.
Indonesia dan China sepakat menolak gerakan nasionalisme vaksin dan akan mencegah kesenjangan vaksin. Kedua negara juga akan bekerja sama untuk mempromosikan distribusi vaksin yang adil dan wajar di seluruh dunia dan mendukung warga negara masing-masing untuk mendapatkan vaksin COVID-19 serta terus meningkatkan kerja sama di bidang pengobatan tradisional, penelitian dan pengembangan obat, industri farmasi, dan bidang kesehatan lainnya.
Baca juga: Pulang dari China, Luhut Langsung Karantina |
(acd/eds)