Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan setoran dividen BUMN kepada negara tahun ini akan mencapai Rp 35 triliun. Angka itu lebih besar dari realisasi 2020 yang hanya mencapai Rp 26 triliun.
"Insya Allah tahun ini ada peningkatan (dividen) akan di angka ke Rp 35 (triliun)," katanya dalam webinar yang diselenggarakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Selasa (15/6/2021).
Erick menyebut setoran dividen pada 2020 itu merosot jauh dari target yang diharapkan Rp 40 triliun. Melesetnya target itu tidak lain karena dampak pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin bagaimana perbaikan di BUMN berdasarkan human capital yang baik, bisnis yang baik sehingga targetnya kembali kita bisa memberikan dividen sebanyak-banyaknya kepada negara," tuturnya.
Akibat pandemi COVID-19 ini, Erick menyebut 90% BUMN terdampak. Hanya 10% sisanya yang dinilai masih bisa tumbuh di situasi saat ini.
"Kita sekarang hanya mempunyai empat grup yaitu telco, healthcare, plantations, food dan agri yang bisa kita anggap masih growing. Lainnya kalau kita bandingkan sangat dalam impact COVID karena memang situasi yang terjadi nggak ada kepastian," sebutnya.
Sebagai respons terhadap pandemi COVID-19 tersebut, Erick telah menyiapkan roadmap BUMN 2020-2024 yang dibagi menjadi lima tahapan.
"Kita coba petakan 5 tahapan pondasi yang harus dilakukan di BUMN baik dari perbaikan sistem pemetaan, database, peningkatan inovasi, proses investasi, dan perbaikan human capital itu sendiri," tandasnya.
(aid/das)