Penyebaran virus Corona di Jakarta membuat sejumlah lembaga memberlakukan full bekerja dari rumah. Hal ini demi menekan penyebaran virus. Bagaimana dengan layanan perbankan?
Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Mucharom mengungkapkan kenaikan kasus ini menjadi perhatian serius untuk seluruh pegawai dan keluarga.
Dia menjelaskan untuk mengantisipasi hal ini BNI menerapkan sejumlah langkah serius seperti pelaksanaan work from home (WFH) yang prosentasenya ditingkatkan secara ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terutama untuk wilayah zona kuning, oranye dan merah di unit atau area non kritikal WFH sampai dengan 75%," kata dia kepada detikcom, Jumat (18/6/2021).
Mucharom menyebutkan bank juga memperketat protokol COVID-19 dengan menerapkan 5 M. Khusus untuk tamu yang datang ke gedung pusat atau gedung utama wajib menunjukkan swab antigen atau PCR negatif.
Selanjutnya ada pengurangan aktivitas offline dan digantikan dengan virtual. "Pengetatan izin ke luar kota atau perjalanan dinas dan memastikan seluruh pegawai dan keluarganya telah mendapatkan vaksin COVID-19," tambah dia.
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Aestika Oryza Gunarto menjelaskan BRI berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan pekerja dan nasabah dalam menjalankan operasional perbankan.
Aestika menjelaskan saat ini BRI masih menerapkan kebijakan WFH dengan porsi 50% - 75% disesuaikan dengan kondisi zona atau wilayahnya.
"Saat ini BRI menerapkan flexy working untuk memudahkan pekerja tetap produktif dari manapun meski harus mengurangi mobilitas karena pandemi," ujar dia.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmaja menyebut kebijakan WFH akan disesuaikan dengan peraturan di setiap wilayah. "Per kanwil akan disesuaikan," ujarnya.