.webp)
Kejaksaan Agung (Kejagung) melelang aset sitaan terkait kasus PT Asabri (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dalam proses ini, Kejagung melibatkan Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejagung dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) sebagai pelaksana.
Terkait lelang tersebut, Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Joko Prihanto mengatakan, pihaknya mengincar target setinggi-tingginya dari lelang aset-aset tersebut. Soal nilai, ia akan berkoordinasi dengan Kejagung.
"Terkait masalah target lelang masalah Asabri, Jiwasraya targetnya ya setinggi-tingginya sampai kerugian negara itu bisa tertutup. Berapa nanti kita koordinasikan dengan Kejaksaan Agung," katanya kepada media, Jumat (18/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk lelang Asabri, Jiwasraya kami targetnya setinggi-tingginya, sampai kerugian negara itu terpenuhi, tertutup gitu," tambahnya.
Dia mengungkapkan realisasi lelang hingga Juni sekitar Rp 13,5 triliun. Sementara, target realisasi lelang lelang tahun ini sebesar Rp 29 triliun.
"Realisasi sampai dengan Juni, saya agak pamer sampai dengan bulan Juni target Rp 29 triliun, sekarang kita kurang lebih Rp 13,5 triliun," katanya.
Untuk diketahui, Kejagung menggelar lelang terhadap barang sitaan milik tersangka kasus dugaan korupsi Asabri, di antaranya mobil Ferrari dan Rolls-Royce. Barang sitaan kasus itu dilelang pada 15 Juni.
Aset yang akan dilelang merupakan barang sitaan dari tersangka Heru Hidayat, Jimmy Sutopo, Adam Rachmat Damiri, dan tersangka Ilham W Siregar. Ada 16 barang sitaan yang akan dilelang Kejagung, beberapa di antaranya mobil Ferrari, Mercedes-Benz, Rolls-Royce, Land Rover, dan Honda CR-V.
(acd/das)
