Modal dan Risiko Bisnis Ternak Kurban di Masa Pandemi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 21 Jun 2021 07:35 WIB
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Mendekati momen Idul Adha, bisnis hewan ternak untuk keperluan kurban menjanjikan untuk dijalankan. Bahkan, di tengah pandemi, bisnis ini tetap menghasilkan dan bagaikan tidak ada matinya.

Zabidi, pengusaha hewan ternak asal Depok, mengatakan sejak tahun lalu pandemi mendera Indonesia, permintaan hewan ternak untuk kurban tak pernah berkurang.

Dia menjelaskan tahun lalu, di saat hari raya Idul Adha berjalan di tengah pandemi untuk pertama kalinya dia berhasil meraup keuntungan hingga Rp 12 miliar. Setidaknya ada 700-an sapi yang dia jual tahun lalu.

"Saya tahun lalu total Rp 12 miliar, sapi aja 700-an itu kayaknya laku. Tahun ini harapannya begitu lagi. Stabil aja permintaan kita kok, cuma sekarang mungkin mereka mintanya timbangannya aja yang kecil, belinya yang kecil-kecil," ungkap Zabidi saat berbincang bersama detikcom, Minggu (20/6/2021).

Tapi tahun ini dia juga memiliki sedikit kekhawatiran. Hal itu adalah daya beli masyarakat yang menurun. Di tahun lalu, dia mengatakan mungkin banyak orang melakukan kurban dari hasil tabungannya sebelum pandemi. Namun, tahun ini setelah setahun pandemi berjalan, bisa saja orang-orang mulai kesulitan menabung.

"Memang optimis bisa kayak tahun lalu, cuma kita rada ngerem juga sih di tahun ini. Kita kan meraba juga kondisi ekonomi begini, kalau tahun kemarin mungkin masih ada uang tabungan sebelum pandemi atau ada yang tiba-tiba dapat pesangon masih banyak duit," papar Zabidi.

"Sekarang pandemi udah setahun makin panjang mungkin berbeda dan berkurang kan kemampuannya," sambungnya.

Zabidi menyatakan bisnis hewan ternak memang tak mudah, bisnis ini akan sangat menyita konsentrasi pengusahanya. Pasalnya, bisnis ini dijalankan dengan menjual makhluk hidup. Modal paling utama yang harus dimiliki pengusaha yang mau terjun bisnis hewan ternak adalah minat dan hobi mengurus hewan.

"Intinya kalau jualan sapi dan kambing dasarnya harus senang dan hobi. Ini kan hewan perlu perawatan dan konsentrasi tinggi, ini ada juga risiko banyak, kematian ada juga sakit. Kalau diiringi hobi ini jadi berkembang," ungkap Zabidi.




(hal/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork