Operasi pelabuhan Yantian telah pulih hingga sekitar 70% dari tingkat normal. Tapi itu diperkirakan tidak akan kembali ke kapasitas penuh sampai akhir Juni.
Kemacetan di China selatan telah membuat perusahaan pelayaran besar memperingatkan klien tentang penundaan, perubahan rute dan tujuan kapal, dan lonjakan biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maersk, operator kapal dan pelayaran peti kemas terbesar di dunia memberi tahu klien minggu lalu bahwa kapal dapat ditunda di Yantian setidaknya selama 16 hari.
Sementara perusahaan mengatakan akan mengalihkan beberapa operator ke pelabuhan alternatif, tapi itu tidak serta merta menyelesaikan masalah. Maersk memperingatkan bahwa waktu tunggu di tempat-tempat seperti pelabuhan lain di Shenzhen, Guangzhou, dan Hong Kong dapat meningkat karena semakin banyak kapal yang membanjiri.
Raksasa pengiriman Hapag-Lloyd, MSC, dan Cosco Shipping telah menaikkan tarif pengiriman untuk kargo antara Asia dan Amerika Utara atau Eropa. MSC misalnya, mengatakan bulan ini bahwa mereka akan meningkatkan biaya pengiriman dari Asia ke Amerika Utara sebanyak US$ 3.798 per kontainer berukuran 45 kaki.
Menurut Drewry Shipping yang berbasis di London, tarif untuk delapan rute utama Timur-Barat semuanya melonjak dari periode yang sama tahun lalu. Lonjakan harga terbesar terjadi di sepanjang rute dari Shanghai ke Rotterdam di Belanda yang melonjak 534% dari tahun lalu menjadi lebih dari US$ 11.000 untuk kontainer 40 kaki.
Tarif angkutan kontainer rata-rata dari China ke Eropa baru-baru ini mencapai US$ 11.352,33, merupakan level tertinggi setidaknya sejak 2017 menurut Refinitiv.
Krisis di Guangdong memperburuk ketegangan pada industri global yang sudah menggeliat. Di Amerika Serikat misalnya, pelabuhan-pelabuhan utama di sepanjang pantai California sudah tersumbat oleh kapal-kapal kontainer, memperburuk kemacetan di gerbang perdagangan terbesar negara itu dengan Asia.
Federasi Ritel Nasional meminta Presiden AS Joe Biden awal pekan ini untuk mengatasi kebuntuan di pelabuhan AS. Dalam sepucuk surat kepada Biden.
"(Masalah tersebut) tidak hanya menambah hari dan minggu ke rantai pasokan kami, tetapi telah menyebabkan kekurangan persediaan, memengaruhi kemampuan kami untuk melayani pelanggan kami," ujar federasi.
(toy/eds)