Angka itu setara dengan 32% dari total alokasi anggaran PEN yang disediakan pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti serapan anggaran PEN di sektor kesehatan yang masih rendah.
"Hingga 18 Juni, pelaksananya 32,4% atau Rp 226,6 triliun. Kita lihat sektor Kesehatan, dari pagu Rp 172,8 triliun, sudah dipakai Rp 22,9 triliun. Ini (digunakan untuk) diagnostik, testing, tracing, perawatan, insentif nakes, vaksin dan JKN," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2021, Senin (21/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serapan anggaran PEN yang cukup tinggi terlihat pada alokasi anggaran bantuan sosial, khususnya untuk Bansos yang disalurkan Kementerian Sosial dan program bantuan PKH hingga bantuan kuota internet bagi pelajar.
"Bansos dari Rp 148 triliun sudah realisasi Rp 64,9 triliun atau 43,8%. Ini bansos yang sudah well established untuk data targeting Kemensos. PKH, kartu sembako dan bantuan kuota internet untuk masyarakat pelajar dan mahasiswa," ungkap Sri Mulyani.
(das/ara)