UMKM Mau Tetap Eksis di Tengah Pandemi? Coba Tips Ini

UMKM Mau Tetap Eksis di Tengah Pandemi? Coba Tips Ini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 23 Jun 2021 17:34 WIB
Permintaan mukena meningkat di bulan Ramadhan. Hal itu pun dirasakan oleh salah satu pengusaha di Tangerang yang mengaku kebanjiran orderan di bulan puasa.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Namun seiring mulai pulihnya ekonomi nasional, UMKM mulai kembali menggeliat.

Dalam proses bangkitnya UMKM ini juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Demi menekan dan saling menjaga masyarakat dari ancaman virus Corona yang saat ini masih ada di dunia, termasuk di Indonesia.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, UMKM berperan besar untuk menopang ekonomi nasional. Untuk menjaga daya tahan UMKM, pemerintah telah mengalokasikan anggaran dukungan terhadap UMKM dan korporasi sebesar Rp 184,3 triliun, serta dukungan insentif usaha sebesar Rp 58,46 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan sangat mengapresiasi inisiatif yang sangat baik dari sektor swasta karena telah berpartisipasi bersama pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional.

ADVERTISEMENT

Direktur RIset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan memang seluruh pihak harus saling membantu dalam proses pemulihan ini. "Ekonomi (Indonesia) tidak akan pulih sebelum sektor swasta dan UMKM pulih," kata dia, dikutip Rabu (23/6/2021).

Mulai dari tes swab hingga penyesuaian kapasitas bus. Tidak hanya itu, peserta juga akan melalui pemeriksaan suhu tubuh dan protokol kesehatan lainnya sebelum memasuki lokasi.

AFC juga memastikan akan membatasi peserta hanya 800 orang, dari kapasitas GWK yang sebenarnya dapat menampung 5 ribu orang.Karena itu AFC menggelar acara bertajuk Recognition Spirit of Samurai di Garuda Wisnu Kencana, Bali pada 20-22 Juni 2021. Acara ini menggunakan protokol kesehatan yang ketat demi keamanan acara.

Acara ini akan dihadiri oleh seluruh pemimpin AFC di Indonesia. Peserta yang hadir di acara ini memiliki kesempatan bertemu para pemimpin unggul di AFC Lifescience. Peserta dapat mendengarkan kisah para pemimpin AFC sehingga dapat membantu peserta mengubah pola pikir mereka dalam menjalankan bisnis.

Dalam mega-event tersebut, AFC akan memberikan donasi sebesar Rp 2 miliar kepada Yayasan Bina Nusantara yang akan dipandu langsung oleh Raline Shah. Pemberian donasi itu akan disaksikan langsung oleh para peserta dan tamu VIP acara AFC.

AFC juga akan memberikan donasi ke UMKM Bali senilai Rp200 juta. Acara ini juga memberikan kesempatan kepada UMKM dari berbagai industri untuk memperkenalkan dan menjual produk mereka. AFC menyediakan sekitar 27 booth yang akan menjual oleh-oleh khas Bali seperti makanan kering dan basah, tas rajut, hingga kain tenun.

Pengamat Pariwisata Taufan Rahmadi menyambut baik penyelenggaraan mega-event AFC. Menurutnya, acara AFC ini menunjukkan cara hidup berdampingan dengan Covid-19 dan akan membantu pemulihan pariwisata di Bali maupun daerah lainnya.

"Kalau acara itu sudah menjalankan prokes, saya jelas setuju. Artinya kegiatan ini bisa memulihkan pariwisata di Bali atau daerah lain. Beginilah cara untuk hidup berdampingan dengan COVID-19," ujar Taufan.

Namun, Taufan mengingatkan agar protokol kesehatan tetap harus diterapkan dengan disiplin. "Tapi ingat ya, harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan," tegasnya.


Hide Ads