Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Namun seiring mulai pulihnya ekonomi nasional, UMKM mulai kembali menggeliat.
Dalam proses bangkitnya UMKM ini juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Demi menekan dan saling menjaga masyarakat dari ancaman virus Corona yang saat ini masih ada di dunia, termasuk di Indonesia.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, UMKM berperan besar untuk menopang ekonomi nasional. Untuk menjaga daya tahan UMKM, pemerintah telah mengalokasikan anggaran dukungan terhadap UMKM dan korporasi sebesar Rp 184,3 triliun, serta dukungan insentif usaha sebesar Rp 58,46 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan sangat mengapresiasi inisiatif yang sangat baik dari sektor swasta karena telah berpartisipasi bersama pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional.
Direktur RIset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan memang seluruh pihak harus saling membantu dalam proses pemulihan ini. "Ekonomi (Indonesia) tidak akan pulih sebelum sektor swasta dan UMKM pulih," kata dia, dikutip Rabu (23/6/2021).
Mulai dari tes swab hingga penyesuaian kapasitas bus. Tidak hanya itu, peserta juga akan melalui pemeriksaan suhu tubuh dan protokol kesehatan lainnya sebelum memasuki lokasi.
AFC juga memastikan akan membatasi peserta hanya 800 orang, dari kapasitas GWK yang sebenarnya dapat menampung 5 ribu orang.Karena itu AFC menggelar acara bertajuk Recognition Spirit of Samurai di Garuda Wisnu Kencana, Bali pada 20-22 Juni 2021. Acara ini menggunakan protokol kesehatan yang ketat demi keamanan acara.
Acara ini akan dihadiri oleh seluruh pemimpin AFC di Indonesia. Peserta yang hadir di acara ini memiliki kesempatan bertemu para pemimpin unggul di AFC Lifescience. Peserta dapat mendengarkan kisah para pemimpin AFC sehingga dapat membantu peserta mengubah pola pikir mereka dalam menjalankan bisnis.