Punya Penduduk Muslim Terbesar Dunia, Begini Peluang Bisnis Halal di RI

Punya Penduduk Muslim Terbesar Dunia, Begini Peluang Bisnis Halal di RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 25 Jun 2021 12:56 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyon

Dia berharap prospek industry modest fashion di Indonesia dapat direalisasikan sampai munculnya UNICORN FASHION MOSLEM INDONESIA. Namun untuk itu dibutuhkan peran pengusaha fashion, investor, perbankan dan pemerintah.

"Pelaku Modest Fashion Indonesia harus mampu menarik minat para Angel Investor /investor melirik & berinvestasi di bidang Modest fashion agar tidak hanya berinvestasi pada start up di bidang aplikasi teknologi saja," ungkapnya.

Sapta Nirwandar, Ketua Indonesia Halal Life Center (HLC) mengugkapkan, modest fashion di Indonesia masuk 5 besar, tetapi sebagai negara konsumer, sementara negara eksportir tidak masuk 5 besar dan dalam Organization of Islamic Cooperation (OIC) Indonesia masih kalah dengan Banglades.

Modest Fashion tidak hanya IOC saja tetapi produk-produk sepeti hijab sudah diakui sebagai global fasion dan diakui band besar seperti Burberry, Gucci, Dolce,Nike, dan versace.
"Bicara modest fashion tidak hanya baju atau hijab, HLC melakukan reset dan hasilnya ada 52 item dalam beauty bussines untuk wanita dan 31 item untuk pria," katanya..

Sementara untuk produk halal food, negara non muslim masih menjadi penyuplai utama bahkan untuk negara-negara OIC. Peringkat pertama ekportir produk halal adalah Brazil, dimana US 16,2 milyar dolar, diikuti India dengan nilai eksport sebesar US 14,4 milyar dolar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia menjadi konsumer halal food peringkat pertama sebesar US 114 milyar dolar,"jelasnya.

Sementara Bambang Suherman, Direktur Komunikasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa menambahkan, sampai saat ini banyak sekali program yang dilakukan bekerjasama dengan BI dalam pembinaan UMKM hampir di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Menariknya BI tidak lagi melihat program zakat itu habis dalam satu kali penyaluran, tetapi mampu menciptakan kemampuan produksi, lalu kemudian bisa mengakses permodalan umum, ini yang kita lakukan," ujarnya.


(dna/dna)

Hide Ads