Vaksinasi COVID-19 kini bisa jadi peluang baru bagi pertumbuhan bisnis pariwisata. Konsepnya, wisatawan melancong ke suatu negara sambil melakukan vaksinasi.
Salah satunya seperti yang dilakukan salah satu travel agent di Indonesia. Travel agent tersebut menawarkan paket wisata sekaligus vaksinasi di Amerika Serikat (AS). Paket yang ditawarkan adalah paket berwisata ke Los Angeles, gratis vaksin Pfizer.
"(Vaksin) selama persediaan ada untuk saat ini," ujar customer service saat dihubungi, Jumat (25/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari brosur yang dilihat detikcom, sebuah paket wisata vaksin menawarkan perjalanan 27 hari 24 malam bersantai di Los Angeles dan mendapatkan vaksin Pfizer. Harga yang dipatok mulai dari Rp 27,99 juta termasuk airport tax Jakarta + International & Fuel Surcharge.
Selain itu harga ini sudah termasuk mobil pribadi sesuai dengan acara di itinerary, akomodasi hotel selama 24 malam (1 kamar berempat tanpa extra bed). Lalu biaya PCR di Los Angeles. Tiket pesawat Economy Class by All Nippon Airways (NH) - GV 4 (K Class).
Biaya tambahan yang dikenakan adalah biaya visa, single supplement Rp 15 juta, biaya minum dan makan selama tur berjalan, biaya PCR keberangkatan dari Jakarta (jika diperlukan).
Lalu biaya pengeluaran pribadi tidak ditanggung, biaya tur tambahan sampai biaya tipping driver US$ 12 per orang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga sempat kepikiran ide wisata vaksin belakangan ini. Hal itu disampaikannya saat ia melakukan vaksinasi COVID-19 di Neo Soho Central Park Jakarta Barat, Selasa (8/6).
"Harapannya mungkin bisa dimulai seperti pemulihan Bali. Sebelum berangkat divaksin, tinggal 14 hari di Bali, dan sebelum pulang divaksin lagi," ungkapnya.
Menparekraf ingin nantinya program wisata vaksin ini meningkatkan vaksinasi yang belum tersentuh di Bali. Wisata vaksin juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
"Dan saya ingin mencoba memberikan alternatif lain. Karena saya melihat begitu banyak berseliweran promosi-promosi untuk vaksin di luar negeri," lanjut Sandiaga.
(kil/eds)